Berita Viral
Karyawan Vila Perkosa Turis Norwegia di Bali Usai Lakukan Hal ini Bersama-sama
Karyawan Vila Perkosa Turis Norwegia di Bali Usai Berenang, Makan Jagung Bakar dan Minum Arak
POS-KUPANG.COM - Karyawan Vila Perkosa Turis Norwegia di Bali Usai Berenang, Makan Jagung Bakar dan Minum Arak.
Kali ini di Bali, seorang warga negara asing (WNA) asal Norwegia berinial PCNS (22), melaporkan kasus pemerkosan yang dialaminya ke Polsek Kuta Selatan.
Baca: Video Berita: Kronologi Bule Cantik Asal Norwegia Diperkosa Karyawan Vila di Bali
Baca: Cantiknya Cantiknya Elizabeth Tjandra, Istri Ketua Tim Sukses Jokowi-Maruf, Ini Fotonya!
Baca: Hati Anak Gadis Ini Teriris Begitu Melihat Ibunya Diarak Hanya Gunakan Pakaian Dalam
Baca: Film Wiro Sableng Lampui Target Penonton pada Minggu Pertama, Simak Sinopsisnya
Dilansir TribunBali.com, Kapolsek Kuta Selatan AKP Doddy Monza mengatakan, pelaku pemerkosaan merupakan seorang pria berinisial PAN (30).
Kejadian bermula saat korban, bersama temannya check in di sebuah vila di wilayah Ungasan, Kuta Selatan, Senin (10/9/2018).
Dia menjelaskan keesokan harinya, korban dan temannya sempat diantar keliling wisata di wilayah Badung.
Mereka kembali ke vila sekitar pukul 22.00 Wita untuk beristirahat.
Selain itu mereka juga sempat berenang dan minum-minum.
Korban kemudian naik menuju kamarnya untuk mandi air hangat.
Doddy menjelaskan, korban lantas meminta bantuan kepada pelaku untuk menghidupkan shower.
Usai korban mandi, dia pun tidur.
Saat korban tidur, pelaku melancarkan aksi bejatnya.
Setelah kejadian itu, korban turun dari kamarnya dan memberitahu temannya, lalu melapor ke Polsek Kuta Selatan.
Atas laporan tersebut, pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan.
Setelah dimintai keterangan, pelaku mengatakan, perbuatannya tersebut karena dia dalam pengaruh minuman alkohol dan merasa memiliki peluang.
Atas kasus ini polisi telah menyita sejumlah barang bukti di antaranya bed cover warna putih, celana dalam, handuk warna putih, dan satu selimut warna putih.
Kejadian turis asing yang mengalami pelecehan sebelumnya pernah terjadi.
Diberitakan TribunBali.com sebelumnya, seorang pelatih surfing memperkosa warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat berinisial JLZ di pinggir Pantai Kuta, Bali.
Kapolsek Kuta Kompol I T. Ricky Fadliansyah mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Kamis (7/6/2018) sekitar pukul 22.45 Wita.
Saat itu, korban dan pelaku sempat makan jagung bakar di pinggir pantai sambil minum arak.
"Kemudian dengan pengaruh alkohol, pelaku melakukan pemerkosaan," katanya.
Usai melakukan aksi bejatnya pelaku melarikan diri.
Tim Opsnal Reskrim Polsek Kuta berhasil menangkap pelaku di Binjai, Sumatera Utara. (bangkapos.com)
Pemandu Wisata Freelance Perkosa Bule Prancis
Citra Pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Labuan Bajo tercoreng.
Hal ini dikarenakan ulah bejat seorang pria, warga lokal yang tega memperkosa bule perempuan asal Prancis di Labuan Bajo.
Mirisnya, tindakan asusila ini terjadi ketika pemerintah dan masyarakat daerah ini sedang gencar mempromosikan pariwisata di NTT termasuk Labuan Bajo.
Apalagi, Labuan Bajo merupakan daerah yang memiliki daya tarik dan pesona wisata yang telah mendunia.
Pria lokal berinisial A ini diketahui sebagai pemandu wisata lepas (freelance) melakukan aksi bejatnya usai mengantarkan bule berinisial MB (22) ini menikmati keindahan obyek wisata air terjun Cunca Wulang, Kabupaten Manggarai Barat.
Bule malang ini terpaksa melayani nafsu bejat sang pemandu itu lantaran diancam akan diperkosa beramai-ramai oleh pemuda mabuk.
Kapolres Mabar, AKBP Julisa Kusumowardono, SIK kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (19/6/2018) mengatakan, pihak kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap oknum yang diduga pelaku.
Julisa menjelaskan, peristiwa memilukan itu terjadi pada Hari Selasa (12/6/2018) pukul 16.30 Wita dan dilaporkan ke kepolisian, Rabu (13/6/2018) pukul 15.00 Wita.
"Kronologi kejadiannya, yaitu Hari Selasa tanggal 12 Juni 2018 pukul 12.00 wita, korban dan pelaku bersepakat menuju air terjun Cunca Wulang dengan menggunakan sepeda Motor.
Sepulang dari lokasi air terjun, pelaku mengajak korban untuk berhubungan badan.
Korban menolak ajakan pelaku tetapi pelaku mengancam," kata Julisa.
Ancamannya, yakni jika perempuan wisatawan itu tidak mau berhubungan badan maka pelaku akan memanggil teman-temannya untuk memperkosa korban.
"Dengan terpaksa korban mengikuti ajakan pelaku untuk berhubungan badan di hutan. Pelaku merupakan guide freelance inisial A," kata Julisa.
Informasi lain yang dihimpun POS-KUPANG.COM, pelaku saat itu yang mengendarai sepeda motor.
Pelaku mengajak dan memaksa korban berhubungan badan dalam perjalanan pulang dari Cunca Wulang menuju Labuan Bajo.
Sebelumnya mereka bertemu dengan beberapa orang yang sedang mabuk.
Saat pelaku mengajak korban berhubungan badan, pelaku menakut-nakuti korban dengan mengancam untuk memanggil orang yang mabuk tadi.
Karena korban takut akhirnya dia mengikuti keinginan pelaku. Lalu aksi tidak senonoh itu berlangsung di semak belukar.
Setelah aksi tersebut, pelaku menghantar korban ke salah satu hotel tempat korban menginap.
Saat tiba di hotel, pelaku meminta lagi korban untuk berhubungan badan.
Korban yang mengalami depresi itu meminta untuk dihantarkan ke salah satu rumah sakit di Labuan Bajo. Pelaku menghantarnya, lalu pelaku melarikan diri.
Dari hasil pemeriksaan, korban mengungkapkan bahwa dia tidak bisa melawan pelaku karena pelaku mengancam akan memanggil teman lainnya untuk memperkosa korban.

Bule Denmark Juga Diperkosa
Pemerkosaan terhadap bule bukan baru pertama terjadi di negeri ini.
Kejadian serupa juga menimpa bule asal Denmark di Sumatera Barat.
Dilansir Bangkapos.com, beberapa waktu lalu, Seorang perempuan warga Denmark mengaku menjadi korban pemerkosaan di daerah Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (24/04).
Mengejutkan ternyata kasus ini merupakan yang pertama terjadi di Mentawai.
Kejadian tersebut berawal saat korban berinisial SL (24) berjalan kaki di pinggir pantai dan hendak pergi ke Mentawai Surf Camp di Pulau Nyang-nyang, Desa Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya.
Dia mengatakan, tersangka yang bernama Parmainan Sababalat (24) mencegat korban dan mengancam korban dengan sepotong kayu.
"Kemudian, pelaku langsung menarik tangan korban dan memaksanya untuk mengikutinya ke semak-semak," lanjutnya.
Korban sempat mencoba melakukan perlawanan dengan memukul pelaku menggunakan sandal miliknya dan melarikan diri.
"Saat korban melarikan diri, dia bersembunyi di sebuah semak-semak yang berjarak cukup jauh dari lokasi tersebut," sambungnya.
Setelah itu, pelaku mengejar korban dan mendapatinya di dalam semak tersebut.
Saat itu, pelaku langsung memperkosa korban.
Meski tidak berdaya, korban tetap berusaha meminta tolong.
Teriakan minta tolong SL rupanya didengar masyarakat sekitar.
"Mendengar teriakan korban, masyarakat lokal langsung mengamankan tersangka pelaku," ungkap Herit Syah.
Masyarakat kemudian melaporkan kejadian kepada anggota Polsek Muara Siberut.
Dengan menggunakan boat, aparat menjemput pelaku sekitar 19 km.
"Lokasi dari Polsek cukup jauh, sekitar 1,5 jam sampai dua jam perjalanan. Penjemputan dengan menggunakan boat," katanya.
Saat ini, jajaran Reskrim Polsek Muara Siberut masih melakukan pemeriksaan pada tersangka pelaku, korban dan saksi.
Untuk korban, katanya, juga telah dilakukan visum.
"Saya masih menunggu laporan lengkap dari jajaran polses Muara Siberut.
Yang jelas telah dilakukan visum," sebutnya.
Tersangka pelaku, tambah Herit Syah, akan dijerat dengan pasal tindak pidana pemerkosaan Pasal 285 KUHPidana, dengan ancaman kurungan 12 tahun penjara.
"Pidana ini baru kali ini terjadi. Jajaran akan berusaha mempercepat proses pemeriksaan.
Tersangka pelaku saat ini sudah kami amankan di Mapolres Mentawai," tutupnya.
Diperkosa 4 pria
Seorang gadis berinisial NH di Surabaya, Jawa Timur, diperkosa 4 pria usai pesta minuman keras di Sidotopo Sekolahan pada Rabu (11/4/2018).
Dari data yang dihimpun TribunJatim.com di lapangan, awalnya korban ditemukan tak sadarkan diri di sekitar Sidotopi Sekolahan pada Rabu petang sekitar pukul 17.40 WIB.
Korban ditemukan oleh warga berinisial L (40) saat akan bersih-bersih.
"Saya temukan pertama kali itu saya kira mayat, karena terlihat kakinya dibalik tikar itu, ada aroma miras, lalu saya panggil warga lainnya," terangnya.
Kata L, dirinya melihat selembar tikar yang dalam keadaan setengah teringkas.
Kemudian, L mendatangi tikar itu dan mengkroscek apa benda dibalik tikar itu.
Ketika dibuka, L mendapati gadis pingsan dalam tikar itu.
L terkejut mengetahui hal itu lalu memanggil warga sekitar.
Warga sekitar yang mendengar hal itu berbondong-bondong mendatangi TKP dan sebagian lagi melaporkan hal itu ke Polsek Semampir Surabaya.
Kanit Reskrim Polsek Semampir, AKP Junaidi membenarkan kejadian itu.
"Benar, saat itu korban ditemukan dalam kondisi pingsan, celananya melorot sampai ke lutut, tapi tubuh bagian atasnya tanpa busana," ujar Junaidi pada TribunJatim.com saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Kamis (12/4/2018).
Lalu pukul 14.00 WIB, korban dinyatakan sadarkan diri dan histeris.
Junaidi menjelaskan, gadis itu diduga merupakan korban pemerkosaan.
Tim dokter menemukan bekas pemaksaan dan luka di kelamin korban.
"Dari tim dokter menemukan adanya bekas luka pada alat kelamin korban, sedang kami selidiki," paparnya, Jumat (13/4/2018) Junaidi mengatakan, lokasi penemuan, pihaknya hanya menemukan tikar dan pakaian korban.
Saat ditemukan, aroma miras menyengat ada dalam tubuh korban.
"Korban sedang dirawat intensif di ruang PPT Rumah Sakit Bhayangkara, selama ini baru dua saksi yang kami periksa, yakni tetangga dan yang menemukan pertama kali," tutupnya.
Terkait pelaku pemerkosaan, Junaidi awalnya menyebut tiga orang.
"Sedang kami dalami, awalnya ada tiga orang, setelah saya kembangkan ternyata ada empat orang yang turut memperkosa korban," papar Junaidi kepada TribunJatim.com saat berada di ruang Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Jumat (13/4/2018).
Ia menambahkan pihaknya sudah mengantongi identitas para tersangka.
Selanjutnya, hanya tinggal meringkus mereka.
"Saya dan tim juga sudah mengetahui keberadaannya dan tempat tinggalnya, saya masih memfokuskan untuk mengembalikan kondisi psikis dan mental korban dari traumanya," sambung Junaidi sembari melihat kondisi korban.
Junaidi mengatakan, pihaknya tidak hanya mengumpulkan sejumlah keterangan dari keluarga, saksi, dan warga sekitar yang mengetahui hal itu, tetapi juga memberikan arahan kepada orang tua korban.
Sebab, orang tua korban juga kerap memukul NH lantaran NH sering membandel.
Tak jarang, NH dipergoki orang tuanya sering bergaul dengan sebayanya yang bengal dan minum minuman keras.
Oleh karena itu, dirinya ingin kejadian tersebut tak terulang dan tak mengakibatkan NH trauma serta mengalami kekerasan itu kembali.
"Agar orang tua korban tak mengulangi kekerasan pada anaknya, kasihan dia, sering ditampar, dipukul, sampai pingsan, akhirnya dia melampiaskan pada miras," tandasnya.
Menurutnya, pihaknya tengah bekerja sama dengan PPT RS Bhayangkara Sutabaya untuk mengembalikan psikis dan mental korban. (*)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Merasa Punya Peluang, Karyawan Vila di Bali Perkosa Turis Norwegia, Begini Kronologinya, http://bangka.tribunnews.com/2018/09/14/merasa-punya-peluang-karyawan-vila-di-bali-perkosa-turis-norwegia-begini-kronologinya?