Kisah Gadis Korban Human Trafficking
Kebaikan Hati Soimah dan Perjuangan Simon Nahak Bawa Pulang Delvi Bete
Kebaikan Hati Soimah dan Perjuangan Simon Nahak Bawa Pulang Delvi Bete
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Juga kepada pengurus di Wisma NTT karena atas bantuan mereka, Delvi bisa sampai ke rumah keluarganya.
Bagi Simon, menjadi pekerjaan rumah bagi kepala daerah tingkat kabupaten dan provinsi untuk benar-benar memberantas mafia perdagangan manusia.
Baca: SBY Rayakan Ultah, Cantik dan Anggunnya Annisa Pohan Mengenakan Jilbab, Lihat Fotonya
Baca: Galaknya Nindi Asal TTS, TKW di Malaysia Dipukuli Hingga Berdarah dan Pingsan
Baca: Warga Korban Kebakaran Minta Terpal, Bahan Makan dan Air Bersih
“Pak gubernur dan wakil gubernur yang baru dilantik ini punya tekat dan komitmen untuk memberantas mafia ini.
Kita dukung dan beri apresiasi agar tak ada lagi anak-anak kita yang menjadi korban,” ujarnya.
Pada Senin (10/9/2018), Simon mengantar langsung Delvi kembali ke rumah orangtuanya di Dusun Nekto, Desa Rai Ulun, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka.
Kedatangan Delvi dan rombongan Dr. Simon Nahak disambut isak tangis sanak keluarga dan kedua orang tua.
Mereka juga menyambut kedatangan Delvi dengan upacara adat masyarakat Suku Nekmataus.
Ayah kandung Delvi, Siprianus Moruk sangat terharu menyaksikan anaknya kembali dalam keadaan sehat.

Viktor Laiskodat Ancam Patahkan Kaki Pelaku
Masalah human trafficking ( perdagangan manusia) di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) mendapat perhatian serius dari Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
Dilansir Kompas.com, dalam pidato perdananya pada rapat paripurna istimewa DPRD NTT, Senin (10/9/2018), Viktor Laiskodat secara tegas mengancam akan mematahkan kaki pelaku perdagangan manusia.
"Kita akan kerja sama dengan Danrem Kupang dan Kapolda NTT. Yang mengirim TKI asal NTT ke luar dan menjadi budak, maka gubernur akan kasih uang untuk patahkan kakinya," tegas Viktor.
Pihaknya juga akan melakukan moratorium atau menghentikan sementara TKI asal NTT ke luar negeri.
Menurut Viktor, alasan dilakukan moratorium TKI karena perdagangan manusia adalah modus baru dari perbudakan di era modern.
Viktor menyebut, banyak calon TKI asal NTT yang menderita karena ditipu dan diperjualbelikan di dalam pasar gelap sebagai buruh murah, pekerja seks dan asisten rumah tangga yang tidak mendapatkan perlindungan yang layak.