Berita Ekonomi Bisnis
Ini Harapan Kepala BPS NTT Untuk Perkembangan Inflasi di NTT
Inflasi di NTT hingga saat ini terkendali, bahkan dua bulan berturut turut mengalami deflasi.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Hermina Pello
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT mengharapkan deflasi yang terjadi selama bulan Juli dan Agustus dipertahankan sampai Desember 2018.
Kepala BPS Provinsi NTT, Maritje Pattiwaellapia, S.E dalam jumpa pers di Kantor BPS NTT, Senin (3/9/2018) mengatakan, dua bulan berturut-turut, yakni Juli dan Agustus, NTT mengalami deflasi.
Maritje mengatakan, inflasi NTT tahun kelender 2018 sebesar 1,13 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun ( Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) sebesar 2,98 persen.
"Dari capaian tersebut menunjukkan inflasi di NTT sangat terkendali. Selama dua bulan berturut-turut kita deflasi. Harap terus terjaga. Jangan sampai akhir tahun inflasi," kata Maritje.
Baca: Inilah 10 Komoditas Utama Penyumbang Deflasi NTT Bulan Agustus 2018
Sementara inflasi di Kota Kupang tahun kalender 2018 sebesar 1,12 persen, inflasi tahun ke tahun 3, 15 persen. Kota Maumere inflasi tahun kalender 2018 sebesar 1, 14 persen dan inflasi tahun ke tahun 1,83 persen.
Maritje menjelaskan, deflasi Provinsi NTT sebesar 0,45 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 132,15.
Baca: Meningkatkan Literasi Kesehatan Mental di Kupang Dalam Light The Main
Deflasi NTT bulan Agustus dipicu oleh penurunan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, perumahan, sandang, dan makanan jadi.
Penurunan indeks terbesar terjadi pada kelompok makanan sebesar 2,56 persen, diikuti perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun 0,26 persen, sandang 0,15 persen dan makanan jadi, makanan, rokok dan tembakau turun 0,01 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yakni transport, komunikasi dan jasa keuangan dengan indeks tertinggi sebesar 1,39 persen. (*)