Semarak HUT RI di Sabu Raijua, Rihi Heke: Mohon Maaf Masih Banyak yang Kurang

Drs. Nikodemus N Rihi Heke, M.Si, memimpin upacara Detik-detik Proklamasi tingkat Kabupaten Sabu Raijua, Jumat (17/8/2018)----

Editor: Benny Dasman
DOK HUMAS SABU RAIJUA
TABUR BUNGA-Plt Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke, menabur bunga di Dermaga Seba seusai memperingati Detik-detik Proklamasi, Jumat (17/8/2018). 

Bidang Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas juga menjadi komitmen yang terus diupayakan Pemkab Sabu Raijua, di antaranya peningkatan sarana kesehatan serta peningkatan standar pelayanan puskesmas melalui akreditasi puskesmas.

Selain itu, Pemkab Sabu Raijua juga melakukan pengembangan layanan kesehatan melalui kerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Dedari Kupang, dengan jenis pelayanan dokter spesialis anak, dalam kandungan, saraf dan kulit kelamin serta kerja sama dengan PMI Internasional terkait pelayanan operasi katarak.

Pada tahun 2018, diakui Nikodemus, Pemkab Sabu Raijua menargetkan pembiayaan dana Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) untuk 23.000 penduduk.

Selain itu, di sektor pertanian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah terus melakukan pemberian bantuan seperti pupuk, obat-obatan dan benih/bibit baik hortikultura maupun benih tanaman pangan lainnya. Juga peningkatan produksi pangan melalui peningkatan lahan, pembangunan embung pertanian, jalan pertanian, jaringan irigasi dan irigasi tetes.

Terkait pengembangan lontar hibrida, menurut Nikodemus, saat ini telah masuk pada fase pembibitan dan persiapan benih.

Di sektor perindustrian, Nikodemus menyebut garam tetap menjadi ikon Kabupaten Sabu Raijua. Dalam peningkatan pembangunan ekonomi, pemerintah daerah terus melakukan perluasan dan pembangunan tambak garam yang direncanakan secara bertahap hingga mencapai 2.000 hektar, yang tentu harus disesuaikan dengan keuangan daerah.

Perluasan dan pembangunan tambak garam yang membutuhkan lahan, perlu mendapat dukungan dari masyarakat pemilik lahan dan tentunya akan dilakukan dengan cara-cara yang arif dan bijaksana sehingga tidak merugikan pemilik lahan.

Sektor Infrastruktur
Pembangunan secara bertahap juga terus dilakukan meliputi rehabilitasi/pemeliharaan berkala jalan, peningkatan jalan maupun preservasi rekonstruksi jalan yang ada di beberapa titik, pembangunan pelabuhan rakyat dan pengembangan kapasitas pelabuhan laut dan bandar udara.

"Tentu untuk mewujudkan hal-hal ini diperlukan sinergisitas dan kesamaan pandangan, persepsi dan aksi dalam pembangunan di daerah ini, terutama dalam menghadapi tantangan ke depan," terang Nikodemus.

Di bidang prumahan, dalam rangka meningkatkan kebutuhan masyarakat dan sebagai pendorong bagi masyarakat miskin, pada tahun 2018 Pemkab Sabu Raijua mendapatkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pemerintah sebanyak 567 unit.

Program ini pada dasarnya merupakan stimulan atau pendorong bagi masyarakat miskin untuk dapat melakukan pembangunan rumah secara swadaya menjadi rumah layak huni dengan harapan agar terbangunnya budaya gotong royong di masyarakat.

"Kita akui masih banyak kekurangan. Yang kita hadapi saat ini sebagai hal mendasar adalah komposisi ASN yang sedikit dibanding beban kerja yang ada. Dilihat dari jumlah ASN di Sabu Raijua saat ini berjumlah 1.544 orang dari jumlah kebutuhan sebanyak 2.845 orang. Ini menggambarkan bahwa masih perlu perhatian serius terkait penambahan ASN di Kabupaten Sabu Raijua," tegas Nikodemus.

Namun dengan kekurangan ASN tersebut, Nikodemus meminta tetap optimistis terhadap penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di Kabupaten Sabu Raijua.

Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan BPK terhadap LKPD Kabupaten Sabu Raijua tahun 2017, Nikodemus mengakui Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua mendapat Opini Wajar dengan Pengecualian (WDP). Dalam pemeriksaan BPK terdapat tiga akun suspen, antara lain pengeloaan dana BOSS, aset dan investasi permanen. Tentu hal ini terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya di mana pada tahun 2016 terdapat tujuh akun suspen.

"Akan tetapi kita tidak perlu berpuas atau berbangga diri dan diharapkan ke depan terus melakukan pembenahan agar menjadi lebih baik," ujarnya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved