Breaking News

Berita Pendidikan

Guru di Seluruh Indonesia Berhak Atas Peningkatan 4 Kompetensi

Semua guru di Indonesia, tak terkecuali yang berada di wilayah timur, mempunyai kesempatan yang sama untuk dibekali kompetensi.

Editor: Agustinus Sape
Kompas.com/Dok. Sahril Anci
Sahril Anci, seorang guru garis depan yang bertugas di Kabupaten Manokwati Selatan, Papua Barat, mendampingi siswa SMP Negeri Mowi Waren, Papua Barat dalam kegiatan kepramukaan. 

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan pada 2015 untuk melihat potret kompetensi seorang guru.

“Setelah potret guru keluar melalui hasil UKG maka guru diberi perlakuan yang berupa diklat dengan pendekatan modular sesuai dengan kebutuhan guru masing-masing,” ujar dia.

3. Program Multi Subject Teaching (MST)

Program Multi Subject Teaching merupakan program penambahan kewenangan mengajar bagi Guru Mapel bagi guru tingkatan SD, SMP maupun SMA.

Program Keahlian Guru Lintas bidang ini diadakan dalam rangka memenuhi kebutuhan guru mata pelajaran PNS yang kurang. Kekurangan tersebut terjadi karena pemerataan guru yang tidak maksimal di daerah.

Program-program tersebut tidak bisa diterapkan bila tidak ada sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan provinsi, kabupaten ataupun kota.

“Masih banyak program-program yang ditawarkan, dalam rangka pemeratan akses informasi yang merata yang bisa berdampak pada pemerataan kemampuan guru menuju guru yang profesional,” kata dia.

Fakta pendidikan di Indonesia timur

Sofian, siswa kelas VII di sebuah SMP di Waisai, mendampingi wisatawan yang berkunjung ke Pianemo, gugusan pulau karst di Kabupaten Raja Ampat, Sabtu (5/5/2018). Sofian ikut pamannya yang menjadi nahkoda speed boat yang mengangkut wisatawan.
Sofian, siswa kelas VII di sebuah SMP di Waisai, mendampingi wisatawan yang berkunjung ke Pianemo, gugusan pulau karst di Kabupaten Raja Ampat, Sabtu (5/5/2018). Sofian ikut pamannya yang menjadi nahkoda speed boat yang mengangkut wisatawan. (KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI)

Salah satu persoalan masyarakat di wilayah Indonesia timur adalah rendahnya kualitas pendidikan di daerah terpencil.

Pendidikan di wilayah Papua misalnya. Di Papua, kualitas pendidikan masih sangat memprihatinkan.

Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat Papua masih rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ( BPS), lebih dari 50 persen anak-anak usia sekolah (3-19 tahun) tidak mendapatkan pendidikan di sekolah.

Keterbatasan fasilitas masih menjadi faktor utama. Di Papua, masih banyak sekolah yang berdiri seadanya dengan menggunakan tenda dan kursi yang lapuk. Kualitas pengajar yang tersedia juga tidak semuanya kompeten.

PAUD terbatas

Selain masalah fasilitas dan SDM, penyebab lainnya adalah minimnya stimulasi yang diberikan pada anak usia dini.

Di Papua, anak-anak lebih banyak tumbuh dan berkembang alami tanpa diberikan edukasi yang baik.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved