Berita Maumere

Seekor Paus Terdampar dan Mati di Pantai Desa Kolidetung, Warga Ambil Daging dan Tulangnya

Seekor ikan paus terdampar dan mati di Pantai Desa Kolidetung, Kabupaten Sikka, NTT. Warga lalu mengambil daging dan tulangnya.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: OMDSMY Novemy Leo
net
ikan paus terdampar 

Kemudian, pada Agustus 2016 lalu, seekor ikan paus dengan panjang 10 meter dan berat 7-8 ton juga ditemukan terdampar di kawasan pantai Alue Naga, Banda Aceh.

Sejauh ini, belum diketahui persis mengapa kawanan ikan paus, yang biasanya hidup di laut dalam itu sampai terdampar di Aceh. Pertanda apakah ini?

Menurut Teuku Nurmahdi, Kabid Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, ikan paus itu merupakan hewan berkelompok yang setiap musim bermigrasi dari satu perairan ke perairan lain.

Kawanan yang terdampar ini diprediksi satu kawanan paus yang sedang bermigrasi dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik, ataupun sebaliknya.

Baca: Sering Dapat Perlakuan Tak Adil dari ARMY, Begini Jawaban Rap Monster Member BTS, Sedih

Baca: Penggemar BTS Mesti Tahu 7 Profil Idolanya, Rap Monster, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V dan Jungkook

Apalagi, menurut Nurmahmudi, saat ini sedang terjadinya pergantian musim.

Tentunya, karena paus merupakan hewan yang hidup berkelompok, maka jika ada satu saja yang sakit lalu terdampar, biasanya yang lainnya juga akan mengikuti, sehingga terdampar bersama-sama seperti ditemukan di kawasan pantai Ujong Kareung itu.

Sementara itu, Dekan FKP Unsyiah, Prof Dr Adlim MSc mengaku tidak tahu persis mengapa sekawanan paus sperma itu tiba-tiba terdampar di pantai Aceh.

Namun, menurut prediksi dan analisisnya bersama sejumlah akademisi di fakultas itu, setidaknya ada empat kemungkinan penyebabnya:

Pertama, karena paus-paus itu berburu ikan kecil di pinggir pantai, sehingga terdampar;

Kedua, karena sedang migrasi (berpindah) dari satu tempat ke tempat lain, lalu terbawa arus masuk ke perairan dangkal dalam keadaan kelelahan atau terluka;

Ketiga, karena di perairan dangkal banyak gangguan suara sehingga sistem navigasi mereka —dalam bentuk gelombang suara— menjadi kacau semua;

Dan, keempat, pemimpin yang memandu kawanan paus itu diduga rusak organ navigasinya, sehingga semua kawanan itu ikut terdampar karena dipandu oleh paus yang kebetulan sudah rusak organ navigasinya.

Baca: Amati Cara Berjalan Pasanganmu, Bisa Ungkap Kepribadiannya, Seperti Apa Ya?

Baca: Hasil Penelitian, Jatuh Cinta Bisa Bikin Kita Stres, Ini Penjelasannya

Pakar kimia jebolan FKIP Unsyiah itu, akhirnya menyudahi analisisnya dengan bersandar pada fakta religi bahwa “Penjelasan yang paling sesuai dengan fakta sebenarnya itu adalah Allahu a’lam. Allahlah Yang Mahatahu mengapa sepuluh paus itu terdampar di perairan Aceh Besar.” Nah! (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved