Catatan Sepakbola

Kisah Kecil Seorang Putra Altar

Hari ini Kroasia membuktikan diri sebagai tim paling konsisten di Rusia 2018 dengan hasil seratus persen.

Penulis: dion_db_putra | Editor: Putra
(REUTERS / Carlos Barria)
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic (20/6/2018). 

Catatan Sepakbola Dion DB Putra

POS-KUPANG.COM -Sejarah bola sudah menulis dengan huruf emas Prancis versus Kroasia di Final Piala Dunia 2018. Banyak prediksi yang tepat. Tapi tak sedikit pula analisis yang melenceng jauh dari panggung FIFA World Cup Russia 2018. Begitulah sepakbola. Seni tentang segala kemungkinan yang mungkin.

Ketika kejuaraan ini bergulir medio Juni 2018, Kroasia tidak masuk hitungan. Dugaan paling tinggi sejauh babak knok-out atau delapan besar. Kalau Prancis jelas lebih favorit mengingat dia pernah menggengam trofi (1998) dan baru saja runner- up Euro 2016.

Hari ini Kroasia membuktikan diri sebagai tim paling konsisten di Rusia 2018 dengan hasil seratus persen. Kinerja nan anggun seanggun presidennya yang jelita dan seksi, Kolinda Grabar-Kitarovic. Salut!

Putaran Final Piala Dunia 2018 di Rusia sudah menyelesaikan babak semifinal, Selasa (10/7/2018) dan Rabu (11/7/2018). Dua tim sudah lolos ke babak Final Piala Dunia 2018 yaitu Prancis dan Kroasia. Sebelumnya empat tim memastikan diri raih tiket semifinal yaitu Prancis, Belgia, Inggris dan Kroasia.

Prancis adalah tim pertama yang lolos ke Final Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Belgia 1-0, Selasa malam atau Rabu (11/7/2018) dini hari Wita. Kroasia menyusul ke Final Piala Dunia 2018 usai menyingkirkan tim minenial Inggris 2-1, Rabu malam atau Kamis (12/7/2018) dini hari Wita.

Prancis dan Krosia sama mencetak rekor tak terkalahkan dalam Road to Final Piala Dunia 2018 . Hanya Prancis sempat bermain imbang tanpa gol melawan Denmark di babak penyisihan grup. Sisanya mulus sampai semifinal tanpa adu tendangan penalti. Kemenangan Les Bleus terwujud dalam waktu normal 90 menit. Rekor istimewa untuk finalis Piala Dunia.

Kroasia sedikit lebih berliku dan menanjak jalannya. Dari tujuh pertandingan yang sudah Luka Modric dan kolega jalani, Kroasia selalu menang. Hebat! Bedanya Kroasia harus meremas jantung melewati drama adu tendangan penalti untuk lolos dari babak 16 besar dan perempatfinal. Kroasia mengalahkan Denmark 3-2 (1-1) di 16 besar dan melumat tuan rumah Rusia 4-3 (2-2) di fase perempatfinal.

Dalam tujuh laga Prancis total mencetak 10 gol dan kebobolan 4 gol sejak fase grup. Sedangkan Kroasia mengoleksi 12 gol (tidak termasuk hasil adu penalti) dan kemasukan 5 gol. Statistik ini memperlihatkan dua tim finalis memang pantas berada di partai puncak 15 Juli 2018 di Moskwa.

***

MENARIK menyimak kiprah sang arsitek di balik kesuksesan Prancis dan Kroasia. Ikhwal Didier Claude Deschamps, dunia sudah mengenalnya luar dalam. Pelatih Prancis itu namanya harum semerbak sejak masih aktif sebagai pemain mulai dari klub kecil hingga jadi ikon La Vecchia Signora atau Si Nyonya Tua Juventus.

Prancis beruntung memiliki anak bola bernama Didier Claude Deschamps. Pria kelahiran Bayonne, 15 Oktober 1968 tersebut sejauh ini selalu mempersembahkan yang terbaik demi keharuman bangsanya. Bagi Prancis, Didier Deschamps yang bermain 103 kali untuk timnas dan mencetak 4 gol adalah legenda.

Dia bagian dari kisah sukses generasi emas Prancis kala merebut trofi Piala Dunia 1998 setelah menekuk tim unggulan Brasil di final. Deschamps bersinar bersama koleganya Fabien Barthez, Marcel Desailly, Laurent Blanc, Bixente Lizarazu, Zinedine Zidane, Lilian Thuram, Emanuel Petit, Thiery Henry, dkk. Tim yang sama pun berjaya di Piala Eropa 2000.

Sebagai pelatih timnas, Didier Deschamps sukses mengantar Prancis ke final Piala Eropa 2016. Dua tahun berselang dia menghantar Les Bleus ke final Piala Dunia. Kinerja yang mengesankan. Dia berpeluang menjadi orang ketiga yang sukses di World Cup sebagai pemain dan pelatih.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved