Catatan Sepakbola
Menguji Kesabaran Kesebelasan Milenial
Umtiti melengkapi kepiawaian bek timnas Prancis yang mencetak gol selama putaran Final Piala Dunia 2018 bersama Benjamin
Penulis: dion_db_putra | Editor: Putra
Catatan Sepakbola Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM - St. Petersburg, kota pelabuhan yang eksotik di tepi Sungai Neva dan Teluk Finskiy ternyata meninggalkan luka di hati Lukaku. Bikin Kevin de Bruyne meringis dan Eden Hazard meradang pada Selasa malam 10 Juli 2018. Belgia baru sebatas kembang penyegar, bukan pahlawan bagi negaranya musim ini.
Berakhir sudah petualangan Si Merah. Prancis menang dengan sebiji gol Samuel Umtiti untuk meraih satu kursi terhormat di partai Final Piala Dunia 2018 tanggal 15 Juli nanti. Didier Deschamps berada sejengkal lagi untuk mencetak sejarah sebagai orang ketiga di planet ini yang sukses sebagai pemain dan pelatih di ajang World Cup.
Umtiti melengkapi kepiawaian bek timnas Prancis yang mencetak gol selama putaran Final Piala Dunia 2018 bersama Benjamin Pavard dan Raphael Varane. Ini kali pertama tiga bek Prancis mencetak gol setelah tahun 1998.
Tahun ini untuk ketiga kalinya Les Bleus mencapai babak final setelah Piala Dunia 1998 dan 2006. Rekor itu sudah selevel dengan Belanda yang tahun ini absen di Rusia. Deschamps menjadi pelatih Prancis pertama yang meraih dua kali final pada turnamen besar yaitu Final Piala Eropa 2016 dan Final Piala Dunia 2018.
Menghadapi Belgia yang bertaburan pemain bintang, Didier Deschamps kembali ke watak dasarnya sebagai gelandang bertahan. Prancis tidak obral serangan ofensif sebagaimana pada pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Paul Pogba dan kolega lebih santai. Tidak terburu-buru menusuk ke jantung pertahanan Belgia yang memang rapat dan padu. Statistik FIFA menunjukkan, Belgia lebih banyak menguasai bola dengan persentase mencapai 64 persen.
Menghadapi Belgia, Selasa malam 10 Juli 2018 atau Rabu dini hari 11 Juli 2018 waktu Indonesia, Prancis cenderung defensif. Itulah yang membuat trio Belgia, Eden Hazard, Thibaut Courtois dan Kevin De Bruyne meradang. Kesal tak terkira.
"Saya lebih memilih kalah dengan tim Belgia ini daripada menang dengan cara Prancis," kata Hazard seperti dikutip Kompas.com dari Metro, Rabu (11/7/2018).
Hal serupa diungkapkan kiper Belgia, Courtois. "Prancis menerapkan sepakbola negatif. Saya tidak pernah melihat ada seorang striker sangat jauh dari gawang lawan," kata Courtois. "Menurut mereka itu adalah cara bermain yang benar, tetapi itu tidak enak dilihat," tambah kiper Chelsea tersebut.
Kevin De Bruyne agak diplomatis dengan mengatakan sudah terbiasa bermain melawan tim yang selalu bertahan saat membela Manchester City. "Apakah saya terganggu dengan permainan Prancis? Tidak, saya bermain di Man City dan saya sudah sering melawan tim yang bermain 90 persen bertahan. Inilah sepakbola, dan yang membedakan adalah gol," ucap De Bruyne.
Belgia gagal menciptakan gol. Begitulah faktanya. Prancis lebih beruntung. Meskipun lebih banyak menciptakan peluang dalam 19 percobaan, gol Prancis justru tercipta dari sepakan bola mati. Bermula dari sepak pojok, sundulan Samuel Umtiti pada menit ke-51 sudah cukup memulangkan Belgia lebih lekas.
***
KINI mari kita beralih ke babak semifinal berikutnya Rabu 11 Juli 2018 malam ini atau Kamis (12/7/2018) dini hari Wita. Inggris kontra Kroasia. Dua tim yang sebenarnya tidak begitu difavoritkan penggemar bola sejagat mengingat performa mereka belakangan ini.