Pengembangan Jagung di Manggarai Barat Mengalami Kendala. Ini Sikap Pemerintah
Walaupun begitu, sudah 400 hektar lebih lahan yang sudah ditanami jagung oleh petani pada program tersebut.
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS--KUPANG.COM Servatinus Mammilianus
POS--KUPANG.COM, LABUAN BAJO| Pengembangan jagung pada lahan seluas 5.995 hektar di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), saat ini menghadapi kendala musim kemerau.
Walaupun begitu, sudah 400 hektar lebih lahan yang sudah ditanami jagung oleh petani pada program tersebut.
"Kami sudah keluarkan surat agar dilakukan penangguhan penanaman karena berkaitan dengan musim kemarau," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Mabar Anggalinus Gapul, saat dikonfirmasi POS--KUPANG.COM, Senin (2/7/2018).
Saat itu dia dikonfirmasi tentang perkembangan program jagung di daerah tersebut.
Dia menjelaskan, berkaitan dengan lahan 400 hektar lebih yang sudah ditanam, pihaknya telah mengutus tim dari dinas untuk memonitor langsung ke lahan tersebut, apakah jagungnya tumbuh subur atau tidak.
"Kami masih menunggu laporan lengkap dari tim yang saat ini sedang pantau di lapangan," kata Anggalinus.
Untuk diketahui, pengembangan jagung 5.995 hektar di Mabar tahun 2018 ini, didukung oleh dana dari APBN, APBD I provinsi dan APBD II kabupaten. Dukungan dana dari APBN paling banyak, yaitu untuk lahan seluas 5.575 hektar. Dari APBD Provinsi 405 hektar dan kabupaten 15 hektar.
Dari APBN terdiri dari penanaman di lahan tadah hujan pada Bulan Mei sampai Juni seluas 1.615 hektar. Sedangkan sisanya 3.960 hektar ditanam pada Bulan Oktober sampai Desember.
Lahan pengembangan jagung di Mabar, terdiri dari jenis Hibrida 4.575 hektar dan Komposit 1.405 hektar.(*)
