Erupsi Gunung Agung
Burung Berukuran Besar Turun dari Gunung Agung, Pertanda Apakah Ini?
Burung berukuran besar mulai turun gunung, cahaya api terlihat, gemuruh Gunung Agung di Bali terus terdengar. Pertanda apakah ini?
"Hampir sebagian warga turun ke bawah karena takut. Mungkin mereka tidur di bawah, di desa tetangga. Warga Sebudi yang turun sekitar 300-400 KK," kata Komang Tinggal saat dihubungi Tribun Bali, Kamis malam.
Baca: Heboh! Pria Ramah dan Suka Senyum Ini Simpan 103 Butir Amunisi Kaliber 5,56 mm
Baca: Ternyata Mayat-Mayat yang Berserakan di Ladang Mayat AS Berasal Dari Sini, Ngeri
Warga Sebudi yang sudah turun berasal dari Banjar Sogra, Telung Buana, Sebudi, Lebih, dan Pura. Mereka rencana mengungsi di Rendang, Sangkan Gunung Sideman, serta Amerta Bhuana.
"Tadi saya tanya, hampir semua mengaku takut mendengar suara gemuruh yang keras. Suaranya terdengar sampai radius 7 kilometer. Warga yang turun hanya membawa bantal, kasur lipat, pakaian. Saya rencana turun ke Sangkan Gunung," jelasnya.
Ditambahkan, warga memilih mengungsi murni karena takut dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Tidak ada perintah dari pemerintah daerah maupun pasebaya.
"Mereka turun karena takut. Tadi warga lihat cahaya seperti api sekitar permukaan kawah. Bau belerang sampai sekarang tercium," tegas Komang Tinggal.

Hingga pukul 22.00 Wita, ratusan pengungsi dari wilayah lereng Gunung Agung memadati sejumlah tempat di Kecamatan Rendang, sepeti di balai banjar, dan lapangan umum Rendang. Kendaraan yang membawa pengungsi juga lalu lalang.
Terkait pengungsi Gunung Agung ini, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan tim dari BPBD Provinsi Bali sudah diturunkan untuk melakukan pengecekan lapangan.
“Ya, personil sudah bergerak menuju pos pantau dan melakukan pemetaan di lapangan. Pemantauan dilakukan bersama BPBD Kabupaten Karangasem,” ucap Rentin, kemarin.
Ia mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap mengikuti arahan petugas di lapangan. “Tim BPBD selalu siap membantu masyarakat. Segala kebijakan pemerintah dilaksanakan sesuai dengan level peringatan dininya, yang saat ini masih berada di level III," tambahnya.
Baca: 5 Zodiak Ini Paling Senang Melakukan Banyak Hal Sendirian, Egois Atau Mandiri?
Baca: 3 Zodiak Ini Ga Suka Berpelukan Pasca Berhubungan Intim, Siapa Saja Mereka?
* Rekam 69 Hembusan
Berdasarkan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kamis kemarin, terekam gempa hembusan sebanyak 69 kali, pada periode pengamatan pukul 06.00 sampai 18.00 Wita.
"Kami mengimbau kepada semua pihak agar tetap menjaga kesiapsiagaan terhadap aktivitas Gunungapi Agung karena saat ini aktivitasnya masih Level 3 (Siaga) dan masih berpotensi untuk erupsi," ujar Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, kemarin.
Dari pemantauan PVMBG, Gunung Agung sedang mengalami peningkatan intensitas aktivitas baik secara kegempaan maupun secara visual. Hembusan abu teramati menerus dengan ketinggian mencapai 1.500 meter di atas puncak, dengan angin mengarah ke barat.
"Karena ini, kami mohon agar tidak ada aktivitas masyarakat atau wisatawan di dalam radius 4 km untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi. Masyarakat agar senantiasa menyiapkan masker untuk melindungi dari potensi bahaya abu," jelasnya.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung ini telah teramati sejak 13 Mei 2018, dan berlanjut hingga saat ini. Ini terindikasi ada akumulasi tekanan akibat pergerakan magma menuju ke permukaan.