Catatan Sepakbola

Air Mata di Sungai Meenachal

Sepakbola sudah terbukti dalam sejarah bisa mendinginkan tensi politik bahkan menghentikan perang. Terima kasih bola.

Editor: Dion DB Putra
Lionel Messi 

Pria bermarga Zhao itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat dan beruntung nyawanya tertolong. Meski kondisinya stabil, dokter mencatat serangan jantung itu dipicu tekanan darah tinggi yang sudah lama diidap Zhao.

Demam Piala Dunia di China yang berdampak negatif berlanjut pada Senin (18/6/2018) di Kota Chongqing. Seorang pria tak kuasa mengandalikan mobilnya dan menabrak sebuah rambu di dekat bandara di kota tersebut.

Ternyata, pria itu menonton siaran langsung laga Belgia melawan Panama sambil mengemudikan mobilnya. Harian Chongqing Morning Post melaporkan, si pengemudi, bermarga Jia, tidak mengalami cedera akibat kecelakaan itu tetapi mobilnya rusak parah.

Jia pernah berenana menjadi satu dari 10 ribu warga China yang berangkat ke Rusia. Namun, dia membatalkan rencananya karena tak bisa meninggalkan pekerjaannya. Polisi akhirnya menjatuhkan denda 100 yuan atau sekitar Rp 216.000 dan membiayai perbaikan rambu lalu lintas yang dirusaknya.

Lain lagi di Provinsi Sichuan. Seorang penggemar bola ditemukan pingsan akibat mabuk berat di jalanan Kota Chengdu usai nonton bareng sebuah laga Piala Dunia 2018. Di samping pria yang tak disebutkan identitasnya itu, sebuah dompet berisi KTP dan uang tunai 4.000 yuan ditemukan tercecer.

Saat polisi yang datang membangunkan pria itu, dia hanya menggumam dan menyemburkan sederet kalimat. "Tinggalkan saya sendiri, kita kalah, kita kalah," ujar pria tersebut. Polisibisa menemukan seorang teman pria itu yang kemudian diminta mengantar penggila bola tersebut ke kediamannya.

China tidak lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 tetapi ratusan juta warga negara ini menggilai sepakbola.

Itulah sebabnya para dokter di negeri Tirai Bambu tersebut memperingatkan penggemar bola yang mengidap kelainan jantung atau tekanan darah tinggi agar mewaspadai meningkatnya risiko serangan jantung saat menyaksikan pertandingan.

Peringatan dokter China kiranya berlaku pula untuk kita di Indonesia serta NTT yang menggilai sepakbola. Silakan tuan dan puan mendukung tim kesayangan masing-masing, tetapi sangat dianjurkan agar tetap kendalikan emosi. Jauhkan fanatisme buta yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan jiwa dan badan.

Tapi Piala Dunia Rusia sungguh membawa berkah bagi Indonesia yang sesaat lagi akan memilih pasangan calon gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati serta calon walikota dan wakil walikota.

Seandainya tidak ada Piala Dunia kemungkinan besar jagat media sosial dipenuhi saling sinis dan sindir antara tim sukses dan pendukung paslon. Sejauh ini minim  ujaran kebencian. Yang marak meriah hanyalah bakusindir antara pendukung tim finalis Piala Dunia 2018.

Sepakbola sudah terbukti dalam sejarah bisa mendinginkan tensi politik bahkan menghentikan perang. Terima kasih bola. (*)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved