Catatan Sepakbola

Air Mata di Sungai Meenachal

Sepakbola sudah terbukti dalam sejarah bisa mendinginkan tensi politik bahkan menghentikan perang. Terima kasih bola.

Editor: Dion DB Putra
Lionel Messi 

Catatan Sepakbola Dion DB Putra

POS-KUPANG.COM -- Namanya Dinu Alex. Baru 30 tahun. Usia produktif, muda energik. Dinu itu nama familiar untuk telinga kami anak Flobamora, Nusa Tenggara Timur, terlebih yang lahir di Flores tengah seperti Ende dan Nagekeo. Mirip pula nama saudaraku orang Sabu dan Sumba.

Tapi Dinu yang ini bukan putera NTT. Dinu Alex lahir di Kerala, negara bagian India. Wilayah Kerala terletak di India barat daya, berbatasan dengan Tamil Nadu dan Karnataka di sebelah timur serta Samudra Hindia di sisi barat dan selatan.

Hindustan Times seperti dikutip Kompas.com memberitakan, Dinu Alex sakit hati melihat kekalahan telak Argentina 0-3 dari Krosia dalam babak penyisihan Grup D Piala Dunia 2018, Jumat (2/6/2018) dini hari Waktu Indonesia Tengah.

Dinu Alex sulit menerima kenyataan Lionel Messi dkk menyerah kalah dan sangat mungkin gagal lolos ke fase 16 besar. Dinu pun nekat melompat dari sebuah jembatan hanya beberapa jam setelah pertandingan tersebut.

Reaksi Pemain Argentina Lionel Messi seusai Argentina dikalahkan Kroasia dalam babak penyisihan grup D Piala Dunia 2018, di Nizhny Novgorod, Kamis (21/6/2018) atau Jumat dinihari WITA. Kekalahan dengan skor 3-0 ini membuat Argentina di ujung tanduk.
Reaksi Pemain Argentina Lionel Messi seusai Argentina dikalahkan Kroasia dalam babak penyisihan grup D Piala Dunia 2018, di Nizhny Novgorod, Kamis (21/6/2018) atau Jumat dinihari WITA. Kekalahan dengan skor 3-0 ini membuat Argentina di ujung tanduk. (IST)

Untuk keluarganya, Dinu meninggalkan sepucuk surat. Dinu tak bisa menahan rasa sakit menyaksikan tim kesayangannya dilumat habis oleh Kroasia. Dinu menulis, tim Tango yang bermaterikan banyak pemain top dunia sudah mengecewakannya.

Keluarga Dinu menjelaskan, pria muda itu sangat terpukul seusai menonton laga Argentina vs Kroasia. Dia tinggalkan rumah. Menghilang. Pihak keluarga yang panik melaporkan ke polisi terdekat. Polisi Kerala bergegas mencari setelah tahu Dinu menuju ke jembatan yang melintang di atas Sungai Meenachal.

Upaya pencarian Dinu terhambat cuaca buruk akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Sampai catatan ini tayang Dinu belum ditemukan. Air mata anggota keluarga dan kerabatnya tumpah di bibir Sungai Meenachal. Mereka tak menyangka Dinu memilih jalan pintas. Gara-gara bola!

Sejumlah kawan dekat Alex Dinu mengatakan, pria tersebut amat yakin Argentina akan tampil impresif di Rusia dan akan melaju hingga babak final. Namun, setelah kekalahan dari Kroasia, Dinu menangis dan mematikan telepon genggamnya.

Dia seolah hilang harapan meskipun sesungguhnya peluang Argentina lolos masih terbuka -- walaupun tipis amat dan berharap 'bantuan' tim lain.

Derita batin kiranya tidak hanya milik Alex Dinu. Penggemar timnas Argentina dan terutama pemuja Lionel Messi di berbagai belahan dunua sungguh gundah-gulana. Setelah hanya bermain 1-1 melawan Islandia yang diwarnai kegagalan penalti Messi, Argentina begitu tak berdaya menghadapi Kroasia.

Melawan Nigeria di laga terakhir penyisihan Grup D belum tentu menang. Kalaupun menang masih harus menunggu hasil pertandingan tim lainnya. Lionel Messi dkk memang berada di ujung tanduk.

***

MOMEN kejuaraan sepakbola Piala Dunia selalu menyembulkan warna-warni kehidupan manusia. Selalu ada tawa dan tangis. Bukan pertama kali orang nekat bunuh diri karena kecewa terhadap tim kesayangannya.

Pemain Kroasia, Luka Modric, merayakan setelah mencetak gol kedua mereka pada pertandingan Grup D Piala Dunia 2018 antara Argentina dan Kroasia di Nizhny Novgorod Stadium di Nizhny Novgorod pada 21 Juni 2018.
Pemain Kroasia, Luka Modric, merayakan setelah mencetak gol kedua mereka pada pertandingan Grup D Piala Dunia 2018 antara Argentina dan Kroasia di Nizhny Novgorod Stadium di Nizhny Novgorod pada 21 Juni 2018. ((Johannes EiseLE / AFP))

Pada level yang lebih ringan, ada saja yang alami serangan jantung serta kecelakaan lalu lintas karena emosi yang tidak stabil. Kisah berikut merupakan satu di antara contoh kasus tersebut.

Harian Wuhan Evening News seperti dikutip Kompas.Com mewartakan, seorang pria berusia 56 tahun, warga Provinsi Hubei China yang mendukung timnas Jerman di Piala Dunia 2018 mengalami serangan jantung setelah tim kesayangannya itu kalah dari Meksiko pada laga pembuka penyisihan Grup F.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved