Bagaimana Sikap Sinode GMIT Terhadap Pilgub NTT?
GMIT tidak memihak lepada parpol maupun koalisi tertentu. Tapi itu tidak berarti bahwa GMIT tidak memiliki keyakinan terhadap proses politik.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
Nomleni mengatakan program DeMAM memang terdapat perdebatan tetapi bukan pada substansi anggaran, yakni apakah dana itu sampai ke rakyat atau tidak.
"Jadi bukan persoalan apakah dana itu sampai kepada rakyat atau tidak, melainkan pelaksanaannya," katanya. Jika rakyat mempercayakan Paket Marhaen memimpin maka akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh menyangkut program DeMAM.
Baca: Pilgub NTT, Pemilih yang Tidak Masuk DPT Tapi Punya e-KTP Bisa Coblos. Bagaimana Caranya?
Politisi PDI Perjuangan ini juga menyebut beberapa sektor yang bisa memberi kontribusi pendapatan, yakni sektor perikanan dan pariwisata.
Mantan anggota DPRD NTT ini menegaskan tidak membicarakan soal industri berskala besar tetapi bagaimana penguatan ekonomi rumah tangga. Ketika ada industri besar maka sudah ada dasar yang kuat, yakni ekonomi rumah tangga yang kokoh.
"Dengan begitu maka ekonomi rumah tanggga akan kuat dalam menopang berbagai industri yang masuk di daerah NTT. Saya kira ini perlu komitmen dan kerjasama dari kita semua," tandasnya.
Cawagub NTT, Benny A Litelnoni menyebut banyak desa di NTT yang masih gelap. Kondisi ini menjadi perhatian dirinya bersama Benny K Harman. Menurut Litelnoni, ketika banyak desa masih gelap maka akan berpengaruh pada sektor lain, seperti pendidikan.
Baca: Pilgub NTT, Bawaslu NTT Ingatkan Paslon dan Tim Kampanye Soal Saksi di TPS
"Kita temukan banyak desa yang masih gelap. Hal ini akan jadi perhatian pemerintah ke depan," kata Litelnoni.
Litelnoni juga berbicara soal kewenangan provinsi, seperti pembangunan infrastruktur khususnya jalan. "Jalan provinsi ada sekitar 1.600 km, masih banyak juga yang butuh pembenahan. Infrastruktur ini sangat berpengaruh pada pembangunan lainnya," katanya. Selain itu, akan memperhatikan sektor pendidikan dan kesehatan. Khusus bidang pendidikan ada beasiswa.
Cagub NTT, Viktor Laiskodat mengatakan, pariwisata NTT perlu menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah.
"Pada tahun 2002, saya sudah bilang pariwisata penyumbang devisa. Di NTT, orang bicara pariwisata itu, masih identik dengan bangun hotel, padahal kita bangun dulu budaya," kata Laiskodat.
Baca: Kini Sudah Ada Tiga Lembaga Perhitungan Cepat Pilgub NTT, Apa Saja Ya?
Menurutnya pariwisata NTT cukup potensial. Laiskodat menyoroti lingkungan hidup atau kelestarian alam.
"Kita bicara soal kelestarian alam, tapi kalau tidak ada dampak ekonomi maka parah. Soal bom ikan, orang tinggalkan. Kalau mau bangun pariwisata, itu melalui ekonomi, alam dan budaya," ujarnya.
Politisi Partai NasDem ini melihat ada masalah utama dalam membangun pariwisata NTT, yakni kelembagaan.
"Saya contohkan Pantai Lasiana, pantai indah, bangun tembok, saya tanya bahwa itu penahan gelombang, padahal dari segi estetika kurang baik," kata Laiskodat. (*)