Tiga Top News
BERITA POPULER: Marco Simic Pulang Kroasia, Ajal Menjemput Sebelum Wisuda dan Kenalan di FB
Perjalanan hidup manusia tidak bisa ditebak. Kita boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan. Seperti itu pula yang dialami Klementinus Siga Bo
harryprotection: @karinfriliesta liat tulisan yg dicoret itu are you kidding simic ?
dillarizqee: Pra asumsi. Kayanya simic ya.. profilnya kalo di zoom trs cocokologi..
Berikut postingan Via Vallen:

2. Tinggal Menunggu Wisuda di FE Unwira Kupang Juli 2018, Maut Keburu Menjemput Klementinus
Perjalanan hidup manusia tidak bisa ditebak. Kita boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan.
Seperti itu pula yang dialami Klementinus Siga Bo, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang.
Sebagai orang muda dia pasti punya rencana besar setelah tamat kuliah, namun semua rencana itu kini tinggal rencana.
Ternyata Tuhan punya rencana lain atas dirinya ketika maut menjemputnya, Rabu (7/6/2018) malam.
Baca: Danrem 161/Wirasakti Buka Puasa Bersama Prajurit dan PNS Kodim 1625 Ngada
Malam itu Klementinus mengendarai sepeda motor bersama seorang teman dari arah Jalan Amabi. Sampai di Jalan WJ Lalamentik, saat menurun ke jalan depan Hotel Romyta Oebufu, tiba-tiba keduanya menabrak sebuah mobil yang hendak masuk ke Jalan WJ Lalamentik dari arah kiri.
Sepeda motor yang dikendarai Klementinus pun terjatuh. Klementinus dan temannya tidak sadarkan diri.
Ketika Pos-Kupang.com melintas di TKP setelah pukul 24.00 malam itu, jalanan macet dipenuhi manusia dan kendaraan. Warga di situ memberi tahu Pos-Kupang.com bahwa baru saja terjadi kecelakaan.
"Sepeda motor tabrak mobil itu. Dua pengendara motor jatuh dan parah," ujar seorang pria kepada Pos-Kupang.com.
Baca: RRI Atambua Gelar Dialog Interaktif di Kampung Jokowi
Namun, pria itu juga tidak mengetahui identitas para korban karena mereka adalah pengendara yang kebetulan melintas di tempat itu.
Para korban segera ditolong dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Namun, dari postingan Ros Oreng Lanan di akun facebooknya pada Kamis (7/6/2018) pagi, baru ketahuan ternyata pengendara sepeda motor dalam kecelakaan itu bernama Klementinus Siga bersama seorang temannya yang tidak disebutkan namanya.
Ros Oreng Lanan menulis di statusnya untuk menyampaikan kabar bahwa Klementinus meninggal dalam kecelakaan tersebut. Sedangkan seorang temannya kritis dan sudah dirujuk dari RSU Leona ke RSU WZ Johannes Kupang.
"Unwira berduka. Anak Klementinus Siga Bo siap wisuda bln juli (FE prodi Pembangunan) tp Tuhan berkehendak mendahului menjemputx," tulis Ros Oreng Lanan.
Baca: WOW! Puluhan anak-anak dan remaja, meriahkan acara Konser musik St. Mary Music School Kupang.
Ros Oreng Lanan merupakan salah satu karyawan di kampus Unwira Kupang.
Dari status dan foto-foto yang diposting Ros Oreng Lanan diketahui ternyata Klementinus tinggal menunggu wisuda sebagai sarjana ekonomi (SE) pada bulan Juli 2018.


Dua foto ini terdeteksi dari akun Facebook milik Klementinus sendiri.
Foto pertama diposting pada tanggal 16 Mei 2018, yang ditampaknya diposting almarhum setelah lulus ujian skripsi.
Sedangkan foto kedua diposting di akun facebooknya pada tanggal 17 November 2017 sebagai foto profil.

Seorang rohaniwan Katolik sedang memimpin doa untuk keselamatan jiwa Klementinus Siga Bo (Facebook/Ros Oreng Lanan)
Kabar kematian Klementinus tentu saja membawa duka bagi orangtua dan saudara-saudaranya, juga bagi segenap civitas akademika Unwira Kupang.
Setidaknya terlihat pada begitu banyaknya ucapan duka menanggapi postingan Ros Oreng Lanan.
Hingga Kamis malam kurang lebih 400 orang sudah menyatakan simpati dan turut berduka atas musibah yang menimpa Klementinus.
Mereka pun mendoakan kiranya arwah Klementinus beristirahat dalam damai Tuhan.
Dari akun Facebook pribadinya (Klementinus Siga Bo), Klementinus diketahui lahir pada tanggal 14 November 1994.
Dia berasal dari Kabupaten Flores Timur. Pernah belajar di SMAK Yohanes Paulus II Waibalun dan SMAN 1 Waiwerang, Adonara Timur.
Pada tanggal 18 September 2018, dia memposting foto dirinya disertai status yang sifatnya rahasia, yang bisa saja dikaitkan dengan musibah yang dialaminya saat ini.
Selamat jalan saudara. Semoga kematianmu memberi hikmah bagi siapa pun yang masih berziarah di bumi ini. (*)
3. Kenalan di FB, Dua Minggu Kemudian Bidan ini Disetubuhi Hingga 5 Kali di Kebun Sawit
Seorang pria di Lampung harus mendekam di tahanan polisi lantaran kelakuan bejatnya.
Pria bernama Suwarda (26) diamankan polisi usai minta dilayani oleh bidan di kebun kosong.
Menurut polisi, tersangka harus ditembak karena melakukan perlawanan terhadap polisi saat akan ditangkap.
Baca: Dituduh Lakukan Perkosaan, Harvey Weinstein Mengaku Tak Bersalah
Melansir Tribun Lampung, seorang bidan asal Sumatera Selatan menjadi korban nafsu bejat Suwarda warga warga Desa Sukadana Ilir, Kecamatan Bunga Mayang, Lapung Utara.
Awalnya korban sebut saja Bunga (Bukan nama sebenarnya) bertemu dengan pelaku.
Keduanya diketahui saling kenal lewat jejaring media sosial facebook.
Pelaku yang ternyata sudah beristeri dan anak itu pun meminta nomor ponsel korban.
Tanpa menaruh curiga, korban memberikan nomor ponsel pribadinya kepada Suwarda.
Baca: Ya Ampun, Kenalan di Medsos, Ketemuan, Bidan Ini Diperkosa, Direkam Lalu Dirampok
Komunikasi antara keduanya pun semakin intens sehingga akirnya mereka pun janjian untuk saling bertemu dan bertatap muka secara langsung.
Kasat Reserse Kriminal Polres Lampura AKP Syahrial menerangkan, selama sekitar dua pekan pelaku menjadi komunikasi cukup intensif dengan bunga melalui nomor ponselnya.

Bahkan, hubungan pun terjadi antara pelaku dan korban yang usianya baru 24 tahun itu.
Dalam percakapannya lewat ponsel, Suwarda mengajak Bunga untuk menjalin hubungan lebih serius hingga ke jenjang pernikahan.
Sehingga, pelaku pun meminta bunga untuk datang ke kediamannya di Kotabumi.
"Korban sampai di Kotabumi pada Senin (21/5/2018) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Tapi, tersangka tidak menjemput korban dengan alasan sedang sibuk bekerja. Tersangka meminta seseorang untuk menjemput korban," ungkap AKP Syahrial.
Baca: Seorang TKW Jadi Budak Seks di Taiwan: Saya Diperkosa Lima Kali Seminggu
Namun, bukannya mengantarkan dan membawanya bertemu keluarga, korban malah dibawa ke tempat jauh dari pemukiman warga.
Orang suruhan Suwarda itu malah mengantar Bunga ke sebuah tempat di antara kebun sawit dan singkong, Desa Labuhan Ratu Kampung, Bunga Mayang.
Disana, pelaku mengajak Bunga untuk berhubungan suami istri.
Meski sempat menolak, namun korban tidak berdaya saat diancam menggunakan golok oleh pelaku yang sudah dikuasai hawa nafsu bejatnya itu.
"Korban sempat menolak. Tapi, tersangka mengancam dengan senjata tajam jenis golok," kata Syahrial.
Bahkan, korban diperkosa hingga lima kali oleh pelaku yang saat ini sudah ditahan dikantor polisi itu.
Setelah di pinggir kebun sawit sebanyak dua kali, beber Syahrial, Suwarda kembali memerkosa Bunga di sebuah gubuk di tengah kebun sebanyak satu kali.
Terakhir, di tepi kali di kebun sawit sebanyak dua Kali.
Polisi yang mendapat laporan langsung mengamankan pelaku.
"Kami mengamankan tersangka di kediamannya, Senin (4/6/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kami terpaksa melumpuhkannya (dengan tembakan) di kaki kiri karena melawan saat penangkapan," jelasnya.
Baca: Mengejutkan, Artis Belia Ini Mengaku Hampir Diperkosa 3 Kakak Kelasnya di Toilet Sekolah
Sementara itu saat diperiksa polisi, Suwarda (26) mengaku sempat merekam pemerkosaan dengan video ponsel miliknya.
"Saya juga buat video pas berhubungan dengan dia. Video itu saya jadikan status di WhatsApp (aplikasi percakapan)," kata Suwarda.
Tak hanya keperawanannya yang direnggut paksa oleh pelaku, namun harta benda milik korban pun dirampas oleh Suwarda seperti ponsel korban dan uang tunai sebesar Rp 700 ribu.
"Benar, saya minta dia datang dengan alasan mengajak untuk berhubungan lebih serius," ujarnya.
Guru Cabuli Belasan Siswi
Berbeda dengan kejadian di Lampung, Guru pria berusia 23 tahun di Depok tega mencabuli belasan siswa pria tanpa rasa bersalah.
WAR nama guru itu sehari-hari mengajar di salah satu SDN di Cimanggis, Depok.
Akibat perbuatannya, WAR ditangkap Polisi dan kini mendekam di tahanan Mapolresta Depok.
Penyidik di Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Depok masih intens meminta keterangan tersangka.
"Sudah kami amankan terduga pelakunya semalam, dan masih akan terus diperiksa," kata Kasat Reskrim Polresta DepokKomisaris Bintoro kepada Warta Kota, Kamis (7/6/2018).
Baca: Usai Sahur dan Salat Subuh, Gadis Cantik ini Tertidur dan Nyaris Diperkosa Tetangganya
Menurut Bintoro tidak ada perlawanan apapun saat WAR dibekuk di rumahnya di Depok.
Bintoro mengatakan, penangkapan WAR setelah polisi memastikan dari hasil visum serta keterangan saksi dan korban adanya fakta pelaku sudah melakukan pencabulan terhadap empat siswa.
Karenanya, kata Bintoro, sudah ada alat bukti yang cukup untuk menangkap WAR. "Karenanya, pelaku kami amankan karena alat bukti cukup," katanya.
Bintoro memastikan penyidik menetapkan WAR sebaga tersangka kasus ini.
WAR diduga telah mencabuli belasan hingga puluhan siswanya. Semua siswa yang diduga dicabuli adalah siswa laki-laki.
Sejumlah orangtua murid melaporkan WAR ke Mapolresta Depok, Rabu (6/6/2018).
AK, ibu salah satu siswa yang duduk di kelas VI dan melaporkan WAR, mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal dari pengakuan anaknya ke dirinya beberapa hari lalu.
Baca: Perempuan Muda ini Ungkap Pengalamannya Jadi Budak Seks ISIS Selama 3 Tahun, Diperkosa 7 Pria!
"Anak saya cerita, bahwa pelaku menyuruh semua siswa laki-laki di dalam kelas buka celana saat jam pelajaran sekolah. Jika tidak mau, pelaku mengancam akan mengurangi nilai siswa, jika mau maka akan naik tingkat pramuka dan nilainya baik," kata AK.
Saat itu kata AK, hampir semua siswa menuruti kemauan pelaku dan beberapa siswa dicabuli.
"Mendengar cerita anak saya, saya marah sekali. Lalu saya tanya beberapa orangtua murid lainnya. Ternyata anaknya juga cerita hal yang sama," kata AK.
Dari informasi yang dikumpulkannya kata AK saat kejadian anaknya dicabuli, totalnya ada sekitar 15 siswa yang juga dicabuli pelaku.
"Namun yang melakukan pelaporan saat ini, baru empat orangtua murid, termasuk saya," kata AK.
Bintoro mengatakan, usai menerima laporan ortu korban pihaknya langsung membawa empat siswa kelas VI sekolah tersebut yang diduga telah dicabuli pelaku, ke RS Polri Kramatjati untuk divisum. (*)