Berita Populer: Tertangkapnya Ibu-ibu Otak Penculikan Anak Jaksa hingga Penyusupan Benny Moerdani
Berita kasus penculikan Richard Mantolas (4), anak jaksa menjadi berita terpopuler pada hari Rabu (30/5/2018) kemarin.
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
Bagaimana tidak, jejaknya sebagai pasukan andalan sempat menggemparkan dunia.
Benny Moerdani, anggota RPKAD (kini Kopassus) berhasil memenangkan misi rahasia.
Rekam jejak Benny Moerdani yang bersinar karena sukses mempimpin perang gerilya di Irian Barat, kembali mendapatkan tugas berat.
Dilansir dari Intisari, Benny Moerdani dipercaya untuk mengorganisasi cara menangkal aksi penyusupan pasukan Inggris.
Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahcmad Yani pun segera menugaskan Benny Moerdani ke Kalimantan Utara.
Kala itu, hubungan Indonesia dan Malaysia memang semakin memanas antara 1961-1966.
Kondisi di perbatasan Malaysia semakin menjadi-jadi.
Konfrontasi Indonesia dan Malaysia ini menyebabkan saling serang pasukan bersenjata di perbatasan Malaysia.
Wilayah perbatasan Malaysia itu dianggap paling mematikan.
Pasalnya, pasukan militer Malaysia didukung pasukan Gurkha dan SAS Inggris.
Pasukan elite Inggris itu sudah tak bisa diragukan lagi kekuatan dan kemampuannya.
Mereka dikenal sangat andal saat bertempur di dalam hutan.
Oleh karena itu, tugas yang diberikan Jenderal Ahmad Yani kepada Benny Moerdani bukanlah tugas yang biasa.
Bagaimana pun, misi rahasianya harus berhasil demi pertahanan negara.

Benny Moerdani pun membentuk tim kecil untuk menyusup ke perbatasan Kalimantan.
Ia dan tim kecilnya berangkat dari Cijantung. Tentu saja, ia melakukan penyamaran.
Benny Moerdani dibekali identitas baru, bukan sebagai anggota Kopassus, melainkan sebagai seorang sukarelawan.
Namanya tetap Moerdani. Namun, ia beridentitaskan warga Muarateweh, Kalimantan Selatan.
Ia kemudian mengenakan seragam TNKU bersama tim kecilnya.
Penyusupan mereka bertujuan mengamati rute-rute penyerbuan yang bisa digunakan pasukan induk.
Kemudian, Benny Moerdani pun bisa unjuk gigi menunjukan keperkasaannya.
Pasukan gerilya ini, berhasil menaklukan pasukan SAS Inggris, di Kalimantan Timur.
Baca: Tuduh Suaminya Selingkuh, Istri Siri Daus Mini Pamer Pacar Baru, Wajahnya Mirip Daus Ya?
Kala itu, ada empat musuh yang berhadapan dengan mereka.
Satu musuh ditembak mati, kemudian dua orang lagi melarikan diri.
Sementara itu, satu orang musuh mereka tawan sebagai jaminan.
Setelah mendapatkan satu tawanan, Benny Moerdani pun langsung menghubungi Ahmad Yani.
Kemudian, Ahmad Yani memerintahkan tawanan itu untuk dibawa ke Jakarta sebagai bukti adanya pasukan SAS yang ditawan.
Maksudnya, mendesak pemerintah Inggris bersikap terhadap kebijakannya terlibat aksi militer di perbatasan Kalimantan dan Malaysia.
Namun, kondisi tawasan itu terluka parah. Terlebih, minimnya sarana transportasi dan kesehatan.
Hal itu menyebabkan musuh yang ditawan itu meninggal dunia. Kemudian, jasadnya dikubur di tengah hutan Kalimantan.
Akhirnya, yang dibawa ke Jakarta hanyalah dog tag (kalung liontin anggota militer) dan senjatanya saja.
Keberhasilan Benny Moerdani dalam konfrontasi Dwikora ini melegenda dan menjadi sejarah. (pos-kupang.com)