Berita Populer: Tertangkapnya Ibu-ibu Otak Penculikan Anak Jaksa hingga Penyusupan Benny Moerdani

Berita kasus penculikan Richard Mantolas (4), anak jaksa menjadi berita terpopuler pada hari Rabu (30/5/2018) kemarin.

Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
Richard Mantholas bersama ibunya, Netty saat diamankan di Mapolres Kupang Kota, Selasa (29/5/2018). Polisi berhasil menemukan Richard dalam kondisi selamat dalam waktu 30 jam dari aksi penculikan. 

POS-KUPANG.COM - Tersangka pelaku penculikan Richard Mantolas (4), anak Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari TTU, Kundrat Mantolas menjadi berita terpopuler pada hari Rabu (30/5/2018) kemarin.

Drama penculikan ini berhasil diungkap jajaran kepolisian setelah 30 jam. 

Berikut tiga berita terpopuler:

Baca: Tetangga Kaget, Ranti Kore Mengaku Lalu Menangis Minta Tidak Diproses Hukum

1. Tetangga Kaget, Ranti Kore Mengaku Lalu Menangis Minta Tidak Diproses Hukum

Frantiana Kore alias Ranti Kore, pelaku pencurian Richad Mantolas (4), anak Kasie Pidana Khusus Kejari TTU, Kundrat Mantolas, sempat menangis saat diamankan polisi di kediamannya, RT 15/ RW 04 Kelurahan Benpasi, Kecamatan Kefamenanu, Selasa (29/5/2018) pagi.

Ranti memohon agar polisi tidak memproses hukum dirinya atas perbuatan pidana yang dilakukannya.

Hal ini diungkap Sekretaris RT 15, Daniel Bria Klau, yang ikut menyaksikan drama penangkapan Peranti.

Ia menceritakan, Selasa pagi, tujuh orang anggota polisi menggunakan mobil Avanza warna hitam tiba di kediaman Ranti sekitar pukul 07.00 Wita.

Usai tiba, anggota polisi langsung mengetuk pintu rumah pelaku, namun tidak ada jawaban. Karena tidak ada jawaban, anggota polisi lalu memeriksa sekeliling rumah pelaku.

RK terduga otak penculikan Richard Mantholas, anak Kasi Pidsus Kejari Timor Tengah Utara (TTU) yang diamankan tim gabungan Polda NTT dan Polres Kupang Kota saat tiba di Mapolres Kupang Kota, Selasa (30/5/2018) dini hari. Tersangka berhasil dibekuk polisi di Kefamenanu, TTU.
RK terduga otak penculikan Richard Mantholas, anak Kasi Pidsus Kejari Timor Tengah Utara (TTU) yang diamankan tim gabungan Polda NTT dan Polres Kupang Kota saat tiba di Mapolres Kupang Kota, Selasa (30/5/2018) dini hari. Tersangka berhasil dibekuk polisi di Kefamenanu, TTU. 

Saat tiba di bagian belakang rumah pelaku, ternyata pintu belakang rumah dalam keadaan terbuka.

Saat diketuk, tetap tidak ada jawaban dari penghuni rumah. Karena masih tidak ada jawaban, anggota polisi bersama sekretaris RT berinisiatif masuk dan mengetuk salah satu pintu kamar.

Di dalam kamar tersebut, terdapat anak pelaku, Tom Kore bersama empat orang temannya sedang tidur. Polisi lalu membangunkan Tom Kore dan menanyakan keberadaan pelaku.

Namun menurut Tom Kore, pelaku tak berada di rumah. Tak percaya begitu saja dengan pengakuan Tom Kore, polisi lalu menggedor pintu kamar pelaku, namun tak ada jawaban.

Karena tak ada jawaban, polisi berinisiatif untuk berpura-pura pulang. Selang beberapa saat kemudian, pelaku keluar dari kamarnya dan langsung diamankan pihak kepolisian.

"Awalnya anak pelaku mengaku pelaku tak berada di rumah, namun ternyata pelaku sementara bersembunyi dalam kamarnya. Saat kami sudah berada di luar rumah, pelaku langsung keluar dari kamarnya," tutur Daniel.

Baca: Bukan Tak Laku, 4 Zodiak Ini Memang Lebih Bahagia Saat Melajang. Zodiak Kamu Termasuk?

Mengetahui Peranti berada dalam rumah, anggota polisi langsung masuk kembali ke dalam rumah pelaku. Pelaku yang kaget dengan kedatangan polisi tak bisa berkutik.

Awalnya, pelaku enggan mengaku telah menculik Richad. Tetapi setelah ditunjukan foto Richad, pelaku akhirnya mengaku.

Sambil menangis, pelaku mengaku, jika Richad saat ini sedang berada di Malaka dan dalam keadaan sehat.  Ia memohon kepada polisi agar dirinya tidak diproses hukum.

"Pelaku akhirnya mengaku setalah ditunjukkan foto Richad. Pelaku menangis sambil memohon agar dirinya tidak diproses hukum," ujar Daniel saat ditemui Pos-Kupang.com, Rabu ( 30/5/2018) di kediamannya.

Richard Mantholas bersama ibunya, Netty saat diamankan di Mapolres Kupang Kota, Selasa (29/5/2018). Polisi berhasil menemukan Richard dalam kondisi selamat dalam waktu 30 jam dari aksi penculikan.
Richard Mantholas bersama ibunya, Netty saat diamankan di Mapolres Kupang Kota, Selasa (29/5/2018). Polisi berhasil menemukan Richard dalam kondisi selamat dalam waktu 30 jam dari aksi penculikan. 

Usai mendengarkan pengakuan pelaku, polisi langsung membawa pelaku ke dalam mobil Avanza hitam dan meninggalkan rumah pelaku.

Ketika ditanyakan terkait sosok pelaku, Daniel mengatakan, pelaku dikenal sebagai pribadi yang baik dan suka bergaul dengan tetangga. Dirinya mengaku kaget saat mengetahui Peranti sebagai pelaku penculikan Richad Mantolas.

"Ibu Ranti ini orangnya baik pak. Kalau ada acara di tetangga, dia sering bantu masak. Ada acara di tetangga selalu dia hadir. Kami di sini kaget saat mengetahui dia adalah otak dari pencurian anak Kasie Pidana Khusus Kejari TTU, Kundrat Mantolas, " sebutnya.

Baca: Ternyata Begini Cara Keluarga Harry Permalukan Meghan Markle. Terlihat dari Mobil hingga Asesoris!

2. Ternyata Begini Cara Keluarga Harry Permalukan Meghan Markle. Terlihat dari Mobil hingga Asesoris!

Sudah lebih sepekan pernikahan pangeran Harry dan Meghan Markle, namun pembicaraan masyarakat tentang mereka belum berakhir.

Meghan disebut-sebut tidak begitu diterima oleh keluarga kerajaan Inggris.

Pembahasan mengenai sikap keluarga Kerajaan Inggris terhadap Meghan Markle masih jadi perbincangan publik dan media.

Sebelumnya ada tatapan tajam Ratu Elizabeth II dan senyum aneh Kate Middleton di foto resmi pernikahan Meghan dan Pangeran Harry.

Kini giliran mobil pengantin yang dipakai Meghan menjadi sorotan media Inggris, Daily Mail.

Rolls-Royce tipe Phantom IV yang digunakan oleh Meghan Markle serta ibunya, Doria Ragland.
Rolls-Royce tipe Phantom IV yang digunakan oleh Meghan Markle serta ibunya, Doria Ragland. 

Portal online Daily Mail memberitakan (29/5/2018), Meghan kemungkinan dipermalukan dengan menjadi korban lelucon yang cukup kasar.

Pada hari pernikahannya (19/5/2018), Meghan ditemani ibunya, Doria Ragland, diantar menggunakan mobil ke Kapel St. George, Kastil Windsor.

Mobil yang digunakan pada waktu itu adalah keluaran Rolls-Royce tipe Phantom IV.

Ternyata mobil ini adalah mobil yang pernah digunakan untuk mengantar salah satu wanita paling dibenci di keluarga Kerajaan Inggris.

Mobil ini dipakai untuk mengantar Wallis Simpson ke pemakaman suaminya, Pangeran Edward, pada tahun 1972.

Sama seperti Meghan, Wallis Simpson adalah janda asal Amerika Serikat.

Pernikahannya dengan Pangeran Edward menyebabkan krisis kerajaan pada tahun 1936.

Bagaimana tidak, Pangeran Edward harus turun takhta dari gelarnya sebagai Raja Inggris, Edward VIII, untuk bisa menikahi Wallis.

Dan yang membuat krisis semakin parah, turun takhtanya Edward VIII ini di tengah polemik tercetusnya Perang Dunia II.

Baca: Tuduh Suaminya Selingkuh, Istri Siri Daus Mini Pamer Pacar Baru, Wajahnya Mirip Daus Ya?

Jika benar hal tersebut adalah lelucon yang tentunya sangat kasar, ini bukanlah kali pertama Meghan menerimanya dari anggota Keluarga Kerajaan Inggris.

Pada momen makan siang Hari Natal di Istana Buckingham lalu, Puteri Michael dari Kent menggunakan aksesori yang menyinggung masa perbudakan kulit hitam.

Meghan sendiri adalah seorang birasial, dengan ayah kulit putih dan ibu kulit hitam.

Aksesori yang dipakai adalah bros blackamoor.

Blackamoor berbentuk kepala pria Afrika, yang tentunya berkulit hitam, dibuat dengan tujuan menunjukkan eksotisme ras kulit hitam pada masa perbudakan.

Bros Blackamoor yang dikenakan Puteri Michael saat menghadiri jamuan bersama Meghan Markle

Puteri Michael kemudian meminta maaf atas sikapnya tersebut yang dianggap menghina calon menantu Pangeran Charles pada waktu itu.

3. Kisah Heroik Benny Moerdani, Anggota Kopassus yang Berhasil Taklukkan Pasukan Elite Inggris

Kisah para anggota Kopassus ini bisa menggetarkan hati Anda.

Bagaimana tidak, jejaknya sebagai pasukan andalan sempat menggemparkan dunia.

Benny Moerdani, anggota RPKAD (kini Kopassus) berhasil memenangkan misi rahasia.

Rekam jejak Benny Moerdani yang bersinar karena sukses mempimpin perang gerilya di Irian Barat, kembali mendapatkan tugas berat.

Dilansir dari Intisari, Benny Moerdani dipercaya untuk mengorganisasi cara menangkal aksi penyusupan pasukan Inggris.

Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahcmad Yani pun segera menugaskan Benny Moerdani ke Kalimantan Utara.

Kala itu, hubungan Indonesia dan Malaysia memang semakin memanas antara 1961-1966.

Kondisi di perbatasan Malaysia semakin menjadi-jadi.

Konfrontasi Indonesia dan Malaysia ini menyebabkan saling serang pasukan bersenjata di perbatasan Malaysia.

Wilayah perbatasan Malaysia itu dianggap paling mematikan.

Pasalnya, pasukan militer Malaysia didukung pasukan Gurkha dan SAS Inggris.

Pasukan elite Inggris itu sudah tak bisa diragukan lagi kekuatan dan kemampuannya.

Mereka dikenal sangat andal saat bertempur di dalam hutan.

Oleh karena itu, tugas yang diberikan Jenderal Ahmad Yani kepada Benny Moerdani bukanlah tugas yang biasa.

Bagaimana pun, misi rahasianya harus berhasil demi pertahanan negara.

Benny Moerdani
Benny Moerdani 

Benny Moerdani pun membentuk tim kecil untuk menyusup ke perbatasan Kalimantan.

Ia dan tim kecilnya berangkat dari Cijantung. Tentu saja, ia melakukan penyamaran.

Benny Moerdani dibekali identitas baru, bukan sebagai anggota Kopassus, melainkan sebagai seorang sukarelawan.

Namanya tetap Moerdani. Namun, ia beridentitaskan warga Muarateweh, Kalimantan Selatan.

Ia kemudian mengenakan seragam TNKU bersama tim kecilnya.

Penyusupan mereka bertujuan mengamati rute-rute penyerbuan yang bisa digunakan pasukan induk.

Kemudian, Benny Moerdani pun bisa unjuk gigi menunjukan keperkasaannya.

Pasukan gerilya ini, berhasil menaklukan pasukan SAS Inggris, di Kalimantan Timur.

Baca: Tuduh Suaminya Selingkuh, Istri Siri Daus Mini Pamer Pacar Baru, Wajahnya Mirip Daus Ya?

Kala itu, ada empat musuh yang berhadapan dengan mereka.

Satu musuh ditembak mati, kemudian dua orang lagi melarikan diri.

Sementara itu, satu orang musuh mereka tawan sebagai jaminan.

Setelah mendapatkan satu tawanan, Benny Moerdani pun langsung menghubungi Ahmad Yani.

Kemudian, Ahmad Yani memerintahkan tawanan itu untuk dibawa ke Jakarta sebagai bukti adanya pasukan SAS yang ditawan.

Maksudnya, mendesak pemerintah Inggris bersikap terhadap kebijakannya terlibat aksi militer di perbatasan Kalimantan dan Malaysia.

Namun, kondisi tawasan itu terluka parah. Terlebih, minimnya sarana transportasi dan kesehatan.

Hal itu menyebabkan musuh yang ditawan itu meninggal dunia. Kemudian, jasadnya dikubur di tengah hutan Kalimantan.

Akhirnya, yang dibawa ke Jakarta hanyalah dog tag (kalung liontin anggota militer) dan senjatanya saja.

Keberhasilan Benny Moerdani dalam konfrontasi Dwikora ini melegenda dan menjadi sejarah. (pos-kupang.com)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved