Kader Golkar Lembata Minta Biaya Oprasional kepada Melkias Markus Mekeng
Para kader Golkar Kabupaten Lembata meminta biaya operasional kepada Koordinator Bidang Pemenangan Indonesia Timur, Melkias Markus Mekeng.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Para kader Partai Golkar Kabupaten Lembata meminta biaya operasional langsung kepada Koordinator Bidang Pemenangan Indonesia Timur, Melkias Markus Mekeng.
Permintaan para kader Golkar itu mengemuka saat dialog antara kader partai tersebut dengan pengurus DPP, DPD I dan DPD II Partai Golkar Lembata di Aula Hotel Palm Lewoleba, Sabtu (26/5/2018).
Baca: Salut! Pria Asal Bajawa Ini Paparkan Materi PHBS Terintegrasi di Fak-Fak Papua
Ada pun kader golkar yang menyampaikan aspirasinya terkait biaya operasional tersebut, yakni Kopong Yoseph, Yoseph Tubul dan Moses Kopong. Ketiga kader ini merupakan bagian dari kader potensial lainnya di Kabupaten Lembata.
Saat berbicara, Kopong Yoseph menyampaikan permintaannya itu pada bagian paling pertama. "Pertama-tama kami minta biaya operasional untuk memperlancar tugas kamj di lapangan. Tanpa biaya operasional, kami tidak bisa bekerja optimal," ujar Kopong.
Ia juga meminta Partai Golkar untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam membangun ruas jalan menuju Kecamatan Atadei. Saat ini ruas jalan itu masih buruk sehingga butuh intervensi Partai Golkar untuk mempermudah pembangunan ruas jalan di wilayah selatan Lembata tersebut.
Pada bagian lain Kopong juga menyoroti sikap kader partai yang hanya datang menyapa masyarakat saat ada moment pemilihan umum baik legislatif maupun pemilihan kepala daerah.
"Selama ini kader partai golkar umumnya bersikap seperti ini. Saat ada hajatan baru datang setor muka, dan setelah terpilih jadi wakil rakyat, para kader itu menjauh dan hilang dari hadapan masyarakat," kritik Kopong.
Hal yang sama disampaikan Yoseph Tubul, kader golkar dari wilayah Ile Ape. Dia mengatakan, sikap kader partai itu merupakan cara-cara lama, warisan para kader golkar sebelumnya.
Ke depan, tandas Tubul, pola itu jangan dipakai lagi. Setidaknya mulai saat ini dan ke depan, kader partai harus menjaga konstituennya dengan baik. Begitu juga pengurus partai. Jangan sampai model pendekatan pada masyarakat sama dengan periode sebelumnya.
"Kami di desa itu merupakan ujung tombak kemenangan Golkar. Jadi berikan kepada kami perhatian sebagaimana mestinya, sehingga kami juga bekerja lebih giat demi memenangkan Partai Golkar pada pertarungan politik yang sebentar lagi akan dilaksanakan," ujar Tubul disambut aplaus meriah para peserta.
Sementara itu Moses Kapitan meminta penjelasan Ketua DPD II Partai Golkar Lembata, Eliaser Yentji Sunur tentang pola pembangunan yang dirancang Golkar Lembata untuk kepentingan masyarakat.
Hal itu penting diketahui seluruh kader partai, karena pola pembangunan yang dirancang tersebut menjadi komoditi para kader dalam mengambil hati masyarakat. Ia berharap pemerintah Lembata di bawah kepemimpinan kader Golkar dapat melakukan yang terbaik bagi masyarakat dan demi kebesaran Partai Golkar ke depan. (*)