TERNYATA! Angka 7 Keramat Bagi Presiden Soeharto. Simak Fakta-faktanya
Menjelang akhir kekuasaannya, Soeharto menjadi common enemy para mahasiswa dan elite politik di negeri ini.
POS-KUPANG.COM - Semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.
Seperti halnya apa yang dialami Presiden RI Soeharto.
Menjelang akhir kekuasaannya, Soeharto menjadi common enemy para mahasiswa dan elite politik di negeri ini.
Mereka menuntut agar Soeharto lengser dari kursi kekuasaannya.
Tanggal 12-20 Mei 1998 menjadi periode yang teramat panjang.
Bagaimanapun, masa-masa itu kekuasaan Soeharto semakin tergerus oleh berbagai aksi dan peristiwa.
Aksi mahasiswa menyebar ke seantero negeri. Ribuan mahasiswa menggelar aksi keprihatinan di berbagai tempat.
Mahasiswa Trisakti, Jakarta mengelar aksinya tidak jauh dari kampus mereka.
Baca: Sebelum Wafat, Adara Taista Sempat Ucapkan Kalimat ini Kepada Sang Suami
Baca: Survei Indikator: Cawapres AHY-Jokowi Vs Anies-Prabowo, Siapa yang Lebih Tinggi?
Peserta aksi mulai keluar dari halaman kampus dan memasuki jalan arteri serta berniat datang ke Gedung MPR/DPR yang memang sangat stategis.
Tanggal 12 Mei 1998 sore, terdengar siaran berita meninggalnya empat mahasiswa Trisakti.
Sehari kemudian, tanggal 13 Mei 1998, jenasah keempat mahasiswa yang tewas diberangkatkan ke kediaman masing-masing.
Mahasiswa yang hadir menyanyikan lagu Gugur Bunga. Tewasnya para mahasiswa disiarkan secara luas melalui pemberitaan radio, televisi, dan surat kabar.
Tewasnya keempat mahasiswa seakan sebagai ledakan suatu peristiwa yang lebih besar. Kamis, 14 Mei 1998, ibu kota negara (Jakarta) dilanda kerusuhan hebat.
Baca: MotoGP Mugello Italia Mulai 1 Juni 2018, Ini Permitaan Khusus Valentino Rossi pada Yamaha
Baca: Negara Rugi Rp 1,8 Triliun dari Kasus Pembobolan Bank Mandiri oleh PT TAB
Tanggal 15 Mei 1998, pesawat yang membawa Presiden Soeharto dan rombongan mendarat menjelang pukul 05.00 WIB pagi di pangkalan udara utama TNI AU Halim Perdanakusuma dari kunjungan ke Kairo, Mesir untuk mengikuti Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 15 (Group 15/G-15).
Tanggal 16 Mei 1998, Presiden mengadakan serangkaian pertemuan termasuk berkonsultasi dengan unsur pimpinan DPR.