Bom di Surabaya

Bocah Pelaku Bom Bunuh Diri Ini Terlempar Setinggi 3 Meter Tapi Tetap Hidup Karena Hal Ini

Bocah perempuan pelaku bom bunuh diri di Gereja Surabaya ini terlempar setinggi 3 meter tapi tetap hidup karena hal ini.

ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Seorang petugas Penjinak Bom (Jibom) melakukan identifikasi di lokasi ledakan yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Menurut Kabidhumas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera terjadi ledakan di tiga lokasi gereja pada waktu yang hampir bersamaan di Surabaya. 

Begini Kondisi Ais, Bocah Pelaku Bom Polrestabes Surabaya

POS-KUPANG.COM -  Bocah perempuan pelaku bom bunuh diri di Gereja Surabaya ini terlempar setinggi 3 meter tapi tetap hidupkkarena hal ini.

Setelah terlempar setinggi 3 meter pasca bom bunuh diri, bocah pelaku bom bunuh diri ini merangkak di samping mobil dan motor yang rusak.

Polisi menyebut ada campur tangan Tuhan atas selamatnya bocah perempuan 7 tahun yang diajak menjadi pelaku bom bunuh diri oleh orangtuanya di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/05/2018).

Baca: Mantan Teroris, Walikota Surabaya Hingga Kapolri Ungkap Rahasia Bom Bunuh Diri

Baca: Anak Perempuan Ini Lakukan Bom Bunuh Diri Sebab Diajarin Doktrin Kek Gini oleh Ayahnya

"Ini mungkin rencana Tuhan. Seorang anak di tengah bom meledak diambil oleh  AKBP Ronny (Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya). Dilarikan dari peristiwa bom itu untuk diselamatkan. Ini rencana Tuhan, dan kita berikan perawatan intensif," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Tri Rismaharini
Tri Rismaharini (instagram)

Satu keluarga telah diidentifikasi sebagai pelaku peledakan bom di gerbang Polrestabes Surabaya.

Dari kelimanya, 4 tersangka tewas di lokasi saat aksinya dihalau oleh polisi yang berjaga di gerbang Polrestabes Surabaya.

Satu bocah berusia 7 tahun yang merupakan anak tersangka selamat meski sempat mendapat luka ledakan dan terlempar setinggi 3 meter sebelum kembali terjatuh.

Kombes Frans Barung Mangera mengatakan anak perempuan itu dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Tadi saya sudah melihat instensif perawatannya, karena terus terang anak itu terlempar sekitar 3 meter ke atas kemudian jatuh lagi," kata Barung, di Mapolda Jawa Timur, Surabaya.

Anak perempuan berinisial AIS itu disebut membutuhkan perawatan intensif yang cukup agar dapat mengembalikan kondisinya seperti semula.

Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri Bakal Perlihatkan 7 Tanda Ini, Waspada Guys

Baca: Orang Nekat Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri Karena Alasan-Alasan Ini

Barung meminta agar semua pihak mendoakan AIS yang merupakan anak dari terduga pelaku teror satu keluarga yang tewas di Mapolrestabes Surabaya supaya segera kembali sehat.

Seperti diketahui ledakan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).

Kejadian ini terjadi di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Jalan Sikatan, Surabaya sekitar pukul 08.50 WIB.

Di media sosial beredar rekaman CCTV detik-detik saat bom bunuh diri meledak.

Video CCTV tersebut sangat jelas merekam saat bom meledak dan melukai beberapa anggota polisi yang berjaga.

Awalnya, terlihat sebuah mobil hitam sedang melaju di depan pintu penjagaan.

Keluarga pelaku bom bunuh diri pada tiga gereja di Surabaya itu adalah keluarga yang berasal dari Rungkut, Kota Surabaya.
Keluarga pelaku bom bunuh diri pada tiga gereja di Surabaya itu adalah keluarga yang berasal dari Rungkut, Kota Surabaya. (ist)

Ada sekitar 4 polisi yang tengah berjaga, lalu ada 2 orang pria lainnya di dekat lokasi.

Mobil tersebut berhenti di depan pos penjagaan.

Tiba-tiba, ada 2 sepeda motor datang dan langsung dihadang 2 petugas polisi.

Pengendara sepeda motor di depan berboncengan.

Sementara motor di belakangnya dikendarai pria yang membonceng diduga anak kecil dan seorang wanita.

Saat diberhentikan, tiba-tiba terjadi ledakan besar.

Ternyata empat pengendara motor itu lah pelaku bom bunuh diri.

Bom bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga yang menggunakan dua sepeda motor, yakni Honda Beat L 6629 NN dan Honda Supra L 3559 D.

Keluarga tersebut beranggotakan 5 orang, 4 di antaranya tewas di tempat.

Sedangkan, satu anak kecil kelahiran 2010 hidup dan kini dalam kondisi terluka.

Anak kecil itu diselamatkan oleh AKBP Roni Faisal Saiful Faton.

Baca: Sedih, di Celana Dalam Bocah Pelaku Bom Bunuh Diri yang Selamat Itu Ada Tulisan Begini

Baca: Anak Perempuan Ini Membunuh Ayahnya dengan Cara Sadis, Alasannya Sepele

AKBP Roni Faisal Saiful Faton merupakan Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya.

Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.

"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.

Begitu anak berdiri, kata Roni, dirinya kemudian berlari dan menyambar anak perempuan berumur 7 tahunan itu.

"Saya langsung angkat anak itu," aku AKBP Roni Faisal Saiful Faton.

Suasaan rumah duka terduga pelaku teror bom di tiga gereja di Surabaya diamankan pihak kepolisian, Senin (14/5/2018) pagi.
Suasaan rumah duka terduga pelaku teror bom di tiga gereja di Surabaya diamankan pihak kepolisian, Senin (14/5/2018) pagi. (jatim.tribunnews.com)

"Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.

Anak kecil tersebut belum diketahui identitasnya secara rinci.

Namun, identitas mulai terkuak dari tulisan di celana dalamnya.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam tayangan Kompas TV.

Saat menyebutkan identitas anak kecil, terungkap dari tulisan di celana dalam.

Dikutip dari TribunnewsBogor (grup Surya.co.id), inisial nama yang tertulis di celana dalam anak kecil tersebut ialah AIS.

Baca: Sadis! Pria Ini Mencambuk Istrinya Karena Dituding Berselingkuh

Baca: Suami dan Selingkuhan Sewa Pembunuh Bayaran untuk Menembak Istrinya, Begini Akhir Ceritanya

Belum dapat dijelaskan apakah itu nama asli atau sekadar inisial. Sang anak telah dilarikan di rumah sakit.

Seorang anak kecil terlihat selamat dari bom yang meledak di gerbang pemeriksaan.

Bocah berkerudung tersebut tampak merangkak dari samping mobil dan motor yang rusak akibat bom.

Sementara api dan asap ledakan masih mengepul, ia mencoba berdiri sendiri.

Polisi yang berada di sekitar berteriak "Astaghfirullah" ketika melihat sang bocah.

Tim inafis Polrestabes Surabaya mencoba menghampiri, namun AKBP Ronny Faisal langsung menggendongnya.

Ia membawa bocah berusia sekitar 7 tahun itu untuk masuk ke Mako Polrestabes Surabaya.

AKBP Ronny Faisal pun menjelaskan kronologi kejadiannya melihat bocah yang belum diketahui namanya itu.

"Saya dapat kabar ledakan, berangkat dari pintu belakang," katanya pada TribunJatim.com (grup Surya.co.id) melalui sambungan telepon.

"Posisi sudah meledak dan dia ada diantara dua motor itu," sambungnya.

Ditambahkan Rony, kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.

"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) meninjau di lokasi ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) meninjau di lokasi ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). (KOMPAS.COM)

Ia melihat anak tersebut tergeletak, namun kemudian tubuhnya bergerak dan mencoba bangun.

Seketika, kata Ronny tangannya lekas merangkul anak itu dan menggendongnya.

Baca: Seram! Ada 9 Macam Fobia dalam Bercinta, Kamu Mengalaminya?

Baca: Inilah Macam-macam Tipe Perselingkuhan, Sadar Tidak sadar Kamu Juga Melakukannya

"Dia linglung berdarah-darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil," terangnya.

"Posisi saya di depan samping. Saya langsung lari, panggilan hati," tambahnya. (*)

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribunjatim.com berjudul: Sempat Terlempar Tiga Meter, Begini Kondisi Bocah Pelaku Bom Polrestabes Surabaya yang Selamat

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved