Kalau Kamu Benar-Benar Cinta Berarti Bisa Merelakan Dirinya Pergi

Kalau benar-benar cinta berarti kamu juga mesti bisa rela melepaskan dirinya yang tak membahagiakanmu.

ISTIMEWA
Ilustrasi bahasa cinta 

Dan kamu dan dia sadar kalau hubngan ini memang nggak bisa dilanjutkan lagi.

Kamu dan dia masih sayang dan ingin bersama, tapi kamu dan dia lebih memilih untuk saling mengikhlaskan satu sama lain demi kebaikan masing-masing.

“Siapa tahu kamu nggak benar-benar sayang dengannya.” – Ogi, 24

Mungkin saja rasa sayangmu hanay sesaat via watsuptek.com Mungkin dia yang sayang kamu, dan mungkin ternyata kamu nggak sesayang itu padanya.

Kamu selalu bilang padanya bahwa kamu menyayanginya, padahal kamu hanya kasihan kepadanya.

Kamu terpaksa menerimanya dan menjalani hubungan bersama-sama, dengan harapan nantinya kamu akan mencintainya karena terbiasa.

Ya, mungkin itu bisa terjadi tetapi kamu harus ingat bahwa membuat sebuah kemungkinan untuk bisa terjadi perlu dibutuhkan sebuah usaha yang keras juga.

Dan jika ternyata kamu nggak bisa melakukannya, untuk apa kamu memaksakan dirimu untuk pura-pura mencintainya.

Baca: Anak Perempuan Ini Lakukan Bom Bunuh Diri Sebab Diajarin Doktrin Kek Gini oleh Ayahnya

Baca: Mantan Teroris, Walikota Surabaya Hingga Kapolri Ungkap Rahasia Bom Bunuh Diri

“Kalian saling sayang, tapi kalian nggak mau berkomitmen.” – Vera, 27

Buat apa kalau kalian nggak mau berkomitmen via goodmenproject.com
Sayang sih sayang, tapi apa gunanya kalau kamu dan dia nggak mau saling berkomitmen.

Kamu nggak akan bisa hidup bersama dengan seseorang yang nggak mau berkomitmen denganmu.

Hidup bersama tanpa adanya komitmen adalah kotak Pandora yang tinggal menunggu dibuka. Kalau memang dari awal nggak mau berkomitmen, berarti kamu sudah tahu risikonya kalau nanti dirinya bisa-bisa meninggalkan kamu.

“Buat apa bertahan dalam sebuah hubungan yang nggak bisa memberimu masa depan?” – Puput, 25

Kamu juga harus memikirkan masa depanmu. via www.veooz.com

Kamu sendiri yang paling tahu mana yang baik dan tidak buatmu. Termasuk urusan cinta.

Bagaimanapun juga kamu harus tetap memelihara logikamu, jangan biarkan dirimu buta karena cinta. Cinta yang buta akan membuatmu nabrak di tengah jalan.

Cinta yang baik adalah cinta yang bisa membuatmu bahagia dan menjadi orang yang lebih baik.

Jangan mengatasnamakan cinta jika kamu membiarkan masa depanmu hancur.

Kalau keadaannya seperti ini, meskipun sayang kamu harus rela untuk meninggalkannya.

“Kamu sayang dan bertahan bersama dia, tapi kamu kehilangan dirimu sendiri.” – Naya, 28

Kamu mempertahankan dia, tapi kamu kehilangan dirimu sendiri via youqueen.com

Sayang itu berarti kamu dan dia bisa saling menerima.

Baca: Karakter Dua Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Diungkapkan Sahabat dan Wali Kelasnya, Sangat Mengejutkan!

Baca: Inilah Postingan Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Surabaya

Kalau dia nggak bisa menerimamu, bisa jadi kamu rela untuk menjadi pribadi palsu demi membuatnya senang. Kamu selalu berpura-pura untuk jadi seseorang yang sempurna di mata dia.

Jika seperti itu, kamu nggak hanya membohongi dia, tapi juga diri sendiri. Kamu nggak sayang pada dirimu yang asli.

Bagaimana bisa kamu lebih menyayangi orang lain daripada dirimu sendiri? Bukankah menjadi diri sendiri adalah hal yang paling membahagiakan bagi dirimu?

Kita nggak bisa menutup mata jika ada beberapa hubungan yang memang nggak bisa dijalani bersama-sama.

Rasa sayang itu bisa diartikan lewat banyak hal, termasuk mengikhlaskan hubunganmu demi sesuatu yang lebih baik.

Kamu boleh saja menganggap semua ini omong kosong. Tapi mungkin kamu akan paham ketika kamu sendiri yang mengalaminya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved