SEDIH! Anggota Brimob Tewas Ditusuk Teroris, Begini Jeritan Hati Anaknya.
Meskipun begitu, ia tetap tegar dan mengucapkan kata-kata perpisahan "selamat jalan pak" untuk mendiang ayahnya itu.
Tampak beberapa kerabat dan keluarga mengelilingi peti untuk melihat wajah terakhir korban dan memberi salam perpisahan.
Beberapa orang yang mengenakan pakaian polisi dan pakaian biasa itu tampak memperlihatkan raut wajah sedih.
Selama bertugas di Mako Brimob, almarhum tinggal di Aspol Mako Brimob Kelapa Dua Cimanggis - Depok bersama keluarganya. Belum diketahui, Mahrum akan dikebumikan di mana.
Baca: Diresmikan, Ternyata ini Fungsi Pos Maritim Tenau dalam Dunia Pelayaran di Kupang.
Baca: Ternyata ASI Eksklusif Penting untuk Kesehatan Bayi. Ayo Simak Pesan Ini

Torehan Sang Anak
Putra Bripka Marhum Prencje yang diketahui bernama Mohammad Fadillah itu pun tampaknya terpukul oleh peristiwa tersebut.
Meskipun begitu, ia tetap tegar dan mengucapkan kata-kata perpisahan "selamat jalan pak" untuk mendiang ayahnya itu.
Sang anak lantas menuliskan kalimat sedih yang seolah menjadi kata-kata perpisahan untuk sang ayah.
Pahlawanku
Telah
menyelesaikan
tugasnya dengan
baik di hari yang 'suci
Selamat jalan pak
Di media sosial Facebook, foto almarhum Mahrum sudah dimasukan ke peti mati dan ditutupi bendera merah putih sudah beredar.
Peti mati itu diletakan di dalam sebuah ruangan untuk diberikan penghormatan terakhir sebelum dikebumikan.
Tak hanya itu, di bagian depan peti juga tampak foto semasa hidup Mahrum sedang mengenakan pakaian dinas kepolisian.
Pria berusia 41 tahun ini juga dikabarkan meninggalkan anaknya yang masih berusia 16 tahun.
Tampak beberapa kerabat dan keluarga mengelilingi peti untuk melihat wajah terakhir korban dan memberi salam perpisahan.
Beberapa orang yang mengenakan pakaian polisi dan pakaian biasa itu tampak memperlihatkan raut wajah sedih.
Selama bertugas di Mako Brimob, almarhum tinggal di Aspol Mako Brimob Kelapa Dua Cimanggis - Depok bersama keluarganya.
Hingga saat ini belum diketahui, Mahrum akan dikebumikan di Depok atau di kampung halamannya di Subang, Jawa Barat.
Akibat Ulah Napi Teroris
Kasus penusukan terhadap Bripka Prencje ini terjadi ketika masih dalam suasana Kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Markas Komando (Mako) Brimob, Kepala Dua, Depok.
Kerusuhan ini menelan korban jiwa lima anggota Densus 88 yang merupakan anggota pasukan elit Indonesia tewas di tangan tahanan teroris. Sementara dari pihak napi hanya satu orang yang tewas.
Baca: WOW! Ternyata Penataan Taman di Kelurahan Fontein Akan Dibantu Bank Indonesia
Seperti dikutip Kompas.id, insiden di Mako Brimob, Selasa (8/5/2018) malam, diduga diawali oleh tahanan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) asal Sumatra Selatan (Sulsel) Wawan Kurniawan alias Abu Afif.
Berdasarkan informasi dari sumber di kepolisian, Wawan yang tengah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (8/5/2018), dibesuk keluarganya yang juga membawa makanan untuk Wawan.
Namun, pengawal dari kepolisian melarang pemberian makanan itu dan Wawan marah.
Sudah jamak diketahui di kalangan aparat, termasuk di lembaga pemasyarakatan bahwa tahanan atau nara pidana (napi) teroris kerap kali mendapatkan barang-barang selundupan yang dilarang aparat dari keluarga atau penjenguk, termasuk melalui makanan.
Barang tersebut, sekalipun tidak berbahaya, tak jarang berupa surat atau catatan, dari sesama anggota jejaring terorisme yang diindikasi cukup berisiko ketika menjadi cara mereka menebar pemahaman ekstrem/radikal.
Oleh karena itu, aparat bersikap lebih tegas. Kemarahan Wawan berlanjut setelah persidangan dan kembali ke tahanan di Mako Brimob.
Sekitar pukul 17.00 WIB, Wawan menuntut untuk dipertemukan dengan petugas untuk memprotes soal larangan pemberian makanan tadi.
Namun, petugas yang ingin ditemui Wawan sedang tidak di tempat, dan Wawan diminta bertemu keesokan harinya.
Namun, Wawan rupanya tidak puas. Sekitar pukul 20.00 Wawan memprovokasi tahanan lain untuk membuka paksa sel mereka.
Mereka kemudian merangsek ke ruang interogasi, yang saat itu sedang ada polisi wanita yang tengah memeriksa tahanan baru, anggota JAD dari Ambon.
Mereka kemudian merebut senjata Sang Polwan dan memukulinya. Dari insiden inilah kemudian para tahanan teroris menyerang aparat lainnya dan menyandera mereka.
Para tahanan bahkan menjarah gudang barang bukti dan merebut sedikitnya enam senjata laras panjang dan lima senjata laras pendek.
Baca: Pengunjung Museum Kota Kupang Meningkat. Ini Alasannya.
11 Situs Instansi Pemprov NTT Diserang Hacker
Sebanyak 11 situs resmi instansi pemerintah di lingkup Pemerintah Provinsi NTT dihack oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Kejadian ini terungkap hari Jumat (11/5/2018) pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM dari sumber di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT, Jumat (11/5/2018), sebayak 11 situs resmi instansi pemerintah mengalami gangguan.
Ke-11 website yang mengalami gangguan tersebut, antara lain website resmi Provinsi NTT, Biro Humas Provinsi NTT, Biro Kesra, Rumah Sakit Umum Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Keuangan, PUPR, Dinas Perindustrian, Dinas Pertambangan dan DLHD. Hanya tiga situs yang belum sempat terkena serangan hacker, yaitu Dinas Kominfo, LPSE dan Bappeda NTT.
Meskipun tidak secara langsung terkoneksi, namun gangguan ini ditengarai berhubungan dengan kejadian teror di Tahanan Mako Brimob Jakarta pada tiga hari terakhir.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT, Drs. Karoberd Marsianus, M.Pd kepada POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Jumat (11/5/2018), menjelaskan, serangan hacker pada situs resmi pemerintah yang terjadi kali ini membuat pihaknya kaget.
Baca: TNI dan Masyarakat Bersihkan Kuburan Islam di Atambua. Ini Bentuknya
Pasalnya, serangan ini tergolong langka karena hacker dengan berani dan jelas menyebut identitas mereka.
Hacker yang menulis identitasnya sebagai "falag kill3r &&helmi" ini tidak hanya menyerang index situs pemerintah tetapi juga menyerang konten situs.
Serangan hacker ini, lanjut Robert, mengakibatkan situs bersangkutan tidak bisa dibuka, tetapi tampilan home semua situs berganti dengan gambar-gambar sadis yang bernuansa kekerasan dan kekejian yang mereka buat.
Pria yang merupakan pembina forum e-government NTT ini, mengatakan, serangan yang dilakukan ditujukan untuk semua situs dengan domain go.id atau situs milik pemerintah. Situs komersil yang berdomain ".com" tidak diserang.
Untungnya, lanjut Robert, serangan hacker kali ini tidak mencuri dan merusak data, karena faktanya saat dideteksi dan diperiksa, ada data yang diubah dalam konten dan situs. (*)
FOLLOW INSTAGRAM POS KUPANG