David Goodall, Ilmuwan Terkemuka Habiskan Rp 152 Juta untuk Bunuh Diri dengan Damai

Biaya proses bunuh diri diyakini mencapai sekitar Rp 80 juta hingag Rp 181 juta dengan proses kematian memakan waktu 30 menit.

Editor: Bebet I Hidayat
DailyMail.co.uk
Dr David Goodal berpamitan dengan seorang cucunya saat hendak berangkat dari Badara Perth menuju Swiss untuk melakukan euthanasia. 

POS-KUPANG.COM | Bunuh diri tidak murah. Inilah yang dilakukan ilmuwan terkemuka, Doktor David Goodall. Ilmuwan botani tertua di Australia ini harus merogoh uang sebesar £ 8.000 atau setara Rp 152.000.000.

Uang itu hanya untuk biaya kematian di klinik yang dijalankan oleh Life Cycle.

Dia bisa terbang ke Swiss setelah Exit International mengumpulkan lebih dari £ 10.000 oleh daya tarik pendanaan kerumunan.

Pada tahun 2015 lalu, seorang warga negara Inggris, Jeffrey Spector, 54, Jumat (22/5/2015) lalu, memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri atas bantuan dan dilaksanakan di Klinik Dignitas, Swiss.

Prosesi mengakhiri hidup itu dia lakukan, setelah dokter memberitahu dia memiliki tumor pada tulang punggungnya yang harus dioperasi.

Jeffrey Spector pun melakukan jalan pintas dengan cara dari Inggris ke Klinik Dignitas, Swiss.

Niatnya itu mendapat bantuan dari Dignitas, karena dia takut mengalami kelumpuhan akibat pasca bedah tumor yang ada di tulang punggungnya.

Klinik macam apakah Dignitas ini?

Baca: Ilmuwan David Goodall Meninggal Sambil Dengarkan Lagu Beethovens. Ini Kisah Tentang Dia!

Menurut portal mirror.co.uk, Dignitas adalah kumpulan orang Swiss yang siap membantu orang-orang akibat penyakit terminal dan penyakit fisik dan mental yang berat dan terancam mati, dibantu oleh dokter dan perawat yang berkualitas.

 Inilah penjelasan singkat tentang Klinik Dignitas.
* Lembaga ini didirikan di Forch, Swiss, pada tahun 1998
* Sekarang memiliki cabang kedua di Hanover, Jerman.
* Lebih dari 1.700 orang, dari lebih dari 70 negara meminta bantuan untuk mati.
* Lebih dari 200 orang Inggris telah dibantu untuk melaksanakan 'kematian' dalam dekade terakhir. (Bunuh diri bukan tindak pidana, tetapi ilegal untuk mendorong atau membantu bunuh diri di wilayah hukum Inggris atau Wales, terlepas dari mana bunuh diri berlangsung. Membantu bunuh diri diancam hukuman 14 tahun penjara)
* Moto "Hidup dengan martabat - Mati pun bermartabat".
* Biaya proses bunuh diri diyakini mencapai sekitar £ 5.000 (sekitar Rp 80 juta). Untuk layanan penuh termasuk pemakaman dan biaya dapat menjadi £ 7.000 (sekitar Rp 112 juta)..
* Klien harus mendaftar sebagai anggota dan mengirim catatan medis dengan surat yang mengatakan mengapa hidupnya tak tertahankan lagi. Jika dokter menyetujui, staf akan menjadwalkan tanggal dan menawarkan rekomendasi untuk hotel.
* Klien bisa mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun atau menekan tombol gas.
* Kebanyakan orang proses kematian memakan waktu 30 menit dan satu jam.

Menurut theguardian.com, 20 Agustus 2014 lalu, satu dari lima orang yang melakukan perjalanan ke Swiss untuk mengakhiri hidup mereka datang dari Inggris.

Menurut penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah warga negara asing yang mengunjungi negara itu meningkat dua kali lipat dalam empat tahun.

Baca: Brimob Asal NTT Bripka Prencje Tewas Ditusuk, Begini Kata-kata Perpisahan Putranya

Dalam sebuah studi Universitas Zurich menunjukkan bahwa bahwa jumlah warga negara asing yang melakukan tindakan untuk mengakhiri hidupnys sendiri -- disebut "turis bunuh diri"-- di Klinik Dignitas Swiss, meningkat dari 86 di 2009-172 pada tahun 2012.

Dari 611 orang yang melakukan perjalanan ke negara untuk tujuan antara 2008 dan 2012, semua tapi empat di antaranya pergi ke Klinik Dignitas, 126 berasal dari Inggris, kedua Jerman, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Etika Medis.

Januari 2003, Reginald Crew, 74, penderita penyakit saraf motor adalah pembalap Inggris pertama yang bunuh diri di klinik Dignitas dan mempublikasikan kasusnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved