Okto Boimau Ikut Merasakan yang Dirasakan Keluarga

tidak semua orang dapat bekerja sebagai staf di instalasi pemulasaran jenazah. Karena ini berurusan dengan orang sudah meninggal.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Ist
Okto Boimau sedang mengurus jenazah tanpa identitas di Instalasi Pemulasaran Jenazah RSU Prof. Dr. W.Z. Johannes 

Saat itu ada orang yang bawa pulang mayat dengan berjalan kaki.

"Bukan untuk pembelaan, tapi karena waktu itu beliau tidak sabar menunggu sehingga dia bawa pulang mayat pakai jalan kaki," kata Okto yang sudah memandikan banyak jenazah.

Masalah lain kata Okto, ada orang juga yang membawa pulang mayat menggunakan ojek.

Baca: Kurangi Pengeluaran Negara, Gaji Menteri Malaysia Dipangkas 10 Persen

Padahal saat itu, hanya persoalan ketidaksabaran orang itu sehingga ia langsung membawa pulang mayat itu ke rumahnya.

Meskipun belum maksimal dalam memberikan pelayanan, Okto mengatakan, pihaknya terus melakukan pembenahan.

Dengan melakukan pembenahan diharapkan dapat berubah ke arah yang lebih baik sesuai dengan tulisan di depan kaca mobilnya "Terus Berubah Menjadi Lebih Baik".

Di akhir cerita, Okto mengharapkan, kepada seluruh masyarakat agar tidak boleh merasa takut dan jijik pada jenazah. Sebab, semua orang pasti mengalami kematian hanya waktu dan kesempatan yang berbeda. (*)

Baca: Bupati Kupang Ayub Titu Eki Cuci Otak Kepala Desa

Okto Boimau saat bersama-sama dengan mengubur jenazah
Okto Boimau saat bersama rekan kerjanya mengubur jenazah (POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved