Pasar Tradisional Noelbaki Ini Berubah Jadi Tempat Menjemur Pakaian Tempat Berteduh Hewan
Pasar tradisional di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang, Kabupaten Kupang sejak tahun 2012 dibiarkan merana.
Penulis: Edy Hayong | Editor: OMDSMY Novemy Leo
"Saya pikir wajar juga orang jualan di jalan umum. Bisa lihat lapak-lapak kecil berjejer, itu sebelumnya mereka jualan di pasar. Karena sepi pembeli makanya mereka pindah. Saya tidak tahu lagi pasar ini apakah tetap dibiarkan begini atau mau dipakai. Ada juga kios-kios kecil yang dibangun tetapi tidak digunakan,." kata Anastasia warga eks Timor Timur ini.
Baca: Wah! Polsek Seba Tolak Proses Kasus Pendeta Beristri yang diduga Hamili Penjual Pulsa, Alasannya Ini
Baca: Setelah Membeli Pulsa, Pendeta Beristri Ini Diduga Merayu, Menyetubuhi dan Menghamili Perempuan Ini
Baca: Perempuan di NTT Sering Jadi Korban IJM, FH Undana dan LBH APIK NTT Bikin Strategi Ini
Baca: Nah Loh! Pria Pelaku Ingkar Janji Menikah Bakal Tak Akan Lolos Dari Jerat Hukum
Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kupang, Titus Anin mengakui kalau pasar tradisional tersebut dibangun sejak tahun 2012.
Selama ini pasar tersebut tidak digunakan oleh warga untuk menjual hasil pertanian dan perkebunan sehingga terkesan tidak terawat.
Namun, kata Titus, pemerintah Desa Noelbaki sudah melakukan pembicaraan dengan pihaknya guna memanfaatkan lokasi itu sebagai BumDes.
"Memang betul sejak dibangun tahun 2012 lokasi Pasar Naibonat itu tidak digunakan. Tapi saya sudah mendapatkan laporan dari desa kalau lokasi itu mau dijadikan BumDes. Kasihan juga pemerintah sudah bangun lantas tidak dimanfaatkan. Saya belum tahu kapan lokasi itu mau digunakan sebagai BumDes, semoga secepatnya sehingga bangunan itu tidak mubazir," kata Titus. (*)