Ikan Tembang Lembata Memang Luar Biasa
Saat itu ia mengawasi pengangkutan tepung ikan untuk diisi dalam kontainer guna dikirim ke Surabaya menggunakan Tol Laut Logistik
Penulis: Frans Krowin | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan POS KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Ikan tembang di perairan Lembata sangat luar biasa. Popularitas banyak sehingga mendukung aktivitas di pabrik ikan waijarang maupun pabrik pengolahan tepung ikan di Hukung.
Hal itu diungkapkan Manajen Pabrik Pengolahan Tepung Ikan Hukung, Budi Cahyono, ketika ditemui Pos Kupang.Com di lokasi pabrik Hukung, Selasa (13/3/2018). Saat itu Budi sedang berada di pabrik tersebut.
Budi mengatakan, pekan sebelumnya, dirinya juga berada di pabrik tersebut. Saat itu ia mengawasi pengangkutan tepung ikan untuk diisi dalam kontainer guna dikirim ke Surabaya menggunakan Tol Laut Logistik Indonesia.
Baca: Buruan,Anda Mau Dapat Smartphone Samsung? Begini Caranya!
Baca: Tahun 2019, Satu Kecamatan di Nagekeo Terima Dana Rp 3 M - 4 M, Ada Catatannya Loh
Tepung ikan yang dikirim kali ini sebanyak 15 ton. Tepung ikan tersebut nantinya disuplai juga ke perusahaan pakan ternak, Pokpahn milik pengusaha Thailand.
Budi menyebutkan, untuk aktivitas pabrik, manajemen perusahaan menerima semua jenis ikan. Sementara untuk pabrik pengelolaan Ikan di Waijarang, manajemen hanya fokus pada ikan tembang yang oleh orang Lembata disebut sebagai tembang minyak alias temi (sardines oil). Ikan jenis lain pun, diterima bila dijual oleh nelayan.
Dikatakannya, populasi ikan tembang di Lembata, banyak sekali. Makanya, ikan jenis ini merupakan salah satu kekayaan untuk masa depan daerah ini.
Soalnya, ikan yang satu ini diminati oleh banyak konsumen terutama di luar Lembata.

Saat ini, lanjut dia, pabrik ikan di Waijarang telah menampung ikan tembang mencapai 125 ton lebih. Volume ikan tersebut nantinya dikirim ke Surabaya untuk selanjutnya diekspor ke beberapa negara di dunia.
Australia, lanjut dia, telah meminta ikan tembang dari Lembata. Begitu juga beberapa negara lainnya di Eropa, Cina, Jepang dan Amerika Serikat. Namun untuk kepentingan ekspor, hal itu merupakan wewenang manajemen di Surabaya.

Sedangkan perusahaan di Lembata, yakni PT Eisindo-Lembata, hanya menangani urusan pembelian ikan yang dijual nelayan ke pabrik. Ikan yang dijual nelayan itu, masih diseleksi lagi untuk memenuhi permintaan konsumen, baik dalam negeri maupun mancanegara.

"Selama ini kami selalu mengedepankan kualitas. Makanya saat membeli ikan, langsung diikuti dengan proses seleksi. Artinya, hanya ikan segar yang diterima untuk diantarpulaukan ke Surabaya. Sedangkan ikan melek (rusak) tetap dibeli untuk kebutuhan pabrik pengolahan pabrik ikan di Hukung," ujarnya. (*)