Sapu Lidi dan Bambu Jadi Barang Bukti Kematian Pati Leu, Kalapas Lembata Masih Saksi
Status Kalapas Kelas III Lembata, Andi Mulyadi telah dimintai keterangan, namun yang bersangkutan masih berstatus saksi.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Frans Krowin
POS KUPANG.COM I LEWOLEBA - Barang bukti kasus kematian Pati Leu sudah diamankan penyidik Polres Lembata.
Barang bukti tersebut masing-masing sapu lidi, sebatang bambu panjang dan sejumlah barang lainnya.
Barang bukti itu menjadi petunjuk kalau Pati Leu diduga dihabisi di lapas Kelas III Lembata oleh sejumlah oknum tersangka.
Dalam kasus tersebut, polisi telah menetapkan sembilan tersangka.
Sedangkan Kepala Lapas Kelas III Lembata, Andi Mulyadi sudah diambil keterangannya, Rabu (7/3/2018) namun dalam kapasitas sebagai saksi.
Baca: Astaga! Hampir Sejuta Warga NTT Belum Rekam E-KTP, Terancam Tak Bisa Memilih
Baca: Agnes Jerit Aduh Tuhan Yesus Ketika Angin Puting Beliung Menggulung Kediamannya
Hal itu diungkapkan Kasubag Humas Polres Lembata, Aipda Syahlan Muladi kepada poskupang.com di mapolres setempat, Kamis (8/3/2018).
“Dalam kasus Pati Leu ini, polisi telah menetapkan tersangka. Penetapan tersangka itu setelah polisi melakukan gelar perkara, Senin (5/3/2018),” ujar Syahlan.
Dia menjelaskan, sembilan tersangka itu awalnya merupakan saksi kasus tersebut.
Namun setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, para saksi yang adalah petugas lapas tersebut akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Penetapan status tersebut, setelah polisi mengantongi sejumlah barang bukti yang mengindikasikan keterlibatan oknum petugas lapas sebagai algojo atas kematian terpidana Pati Leu.

Tentang penahanan para tersangka, Syahlan mengatakan, itu merupakan kewenangan penyidik.
Apabila penyidik menghendaki tersangka ditahan karena sesuatu pertimbangan, maka itu akan dilakukan.
Sebaliknya, apabila penyidik yakin para tersangka itu kooperatif selama pemeriksaan maka penahanan tidak dilakukan.
Baca: Ramayana Flobamor Mall Kupang Tidak Jual Melon Rock Australia
Baca: Antisipasi Rock Melon, DPRD Minta Pemerintah dan BPOM Lakukan Operasi
Syahlan berharap setiap tersangka bersikap baik selama pemeriksaan. Setidaknya para tersangka itu kooperatif sehingga penanganan kasus itu berjalan lancar.
“Kalau tersangka kooperatif, maka penanganan kasus itu berjalan baik,” ujarnya.
Tentang status Kalapas Kelas III Lembata, Andi Mulyadi, dia mengatakan meski Andi telah dimintai keterangan, namun yang bersangkutan masih berstatus saksi.
Apa pun keterangan Andi, itu menjadi pertimbangan penyidik dalam menangani kasus dugaan penganiayaan yang berbuntut kematian di dalam Lapas Kelas III Lembata.
Baca: Mantap! Garam Krista Milik PT Cheetam Flores Mulai Bersaing di Pasar Mbay
Baca: Mantap! Ini Langkah Penyelamatan Camat Aleksius Untuk Anak-anak SMPN 10 Lamba Leda
Sebelumnya diberitakan, Pati Leu, terpidana kasus penadahan barang curian, ditemukan tewas di kamar mandi para napi lapas pada 20 Desember 2017 lalu.
Saat ditemukan, korban dalam keadaan mengenaskan lantaran tubuh bersimbah darah.
Korban telah tewas dengan lidah terjulur keluar. Korban ditemukan sekitar pukul 05.00 Wita dini hari.
Melihat korban yang mengenaskan, Kalapas Andi lantas memerintahkan segera melaporkan kasus tersebut ke Polres Lembata. (*)