Tudingan Keji Media Malaysia kepada Polri dan 10 Orang Terkaya di Indonesia, Simak Berita Terpopuler

Media berbasis online tersebut menulis, penyidik Bareskrim Polri mengambil uang 1 miliar ringgit saat menggeledah kapal pesiar mewah Equanimity

Editor: Rosalina Woso
(KOMPAS.com/Robinson Gamar)
Mabes Polri menyita sebuah kapal pesiar bernilai Rp 3,5 triliun di Pelabuhan Benoa, Bali, Rabu (28/2/2018). Tindakan ini dilakukan atas permintaan pemerintah Amerika Serikat. 

1. Penyidik Dituduh Curi 1 Miliar Ringgit di Kapal Equanimity, Ini Kata Kabareskrim Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto membantah pemberitaan salah satu media massa di Malaysia yang dianggap menyudutkan Polri.

Media berbasis online tersebut menulis, penyidik Bareskrim Polri mengambil uang 1 miliar ringgit saat menggeledah kapal pesiar mewah Equanimity yang diamankan di Pelabuhan Benoa, Bali pada 28 Februari 2018.

Tudingan itu dianggap keji dan semena-mena.

"Media itu justru melakukan framing pemberitaan, menjadi, 'Penyiasat Indonesia menjumpai 1 Billion Ringgit Tersimpan Rapi di Kapal Jo Lo. Siap Berbalut Kertas Hadiah. Untuk siapa ya, Pak?'," kata Ari mengutip pemberitaan yang ia maksud melalui keterangan pers, Rabu (7/3/2018).

Ari mempertanyakan kredibilitas media itu. Pasalnya, berita itu hanya bersumber pada screenshot status salah satu akun di Facebook. Adapun screenshot itu tidak menampilkan identitas akun Facebook-nya.

"Bahkan, juga tidak ada nama si pembuat status itu," ujar Ari.

2. Anak Pemecah Batu Menangis Cium Kaki Ayah setelah Resmi Dilantik Jadi Polisi Bripda Asrul (20) langsung mencium kedua kaki ayahnya, Syamsuar (45) usai resmi jadi polisi, Selasa (6/2/2018).

Anak dari pekerja pemecah batu itu tersungkur di depan ayahnya setelah mengikuti pelantikan Brigadir muda di SPN Batua, Makassar.

Seorang polisi muda, Bripda Asrul (20) mencium kedua kaki ayahnya, Syamsuar (45), setelah dilantik menjadi polisi.

Dia bersyukur karena bisa menuntaskan pendidikan selama 7 bulan di SPN. Bripda Asrul lalu menangis dan terharu atas perjuangan dan jerih payahnya sebagai pekerja pemecah batu untuk bisa mengantarkan dirinya menjadi seorang polisi.

"Minta maaf Pak kalau ada salahku. Ini saja yang bisa saya kasih, jadi polisi," kata Asrul lalu berdiri dan memeluk erat ayahnya.

Suasana yang mengharu biru itu langsung mengundang perhatian polisi baru lain dan ratusan anggota keluarga dan hadirin yang hadir dalam acara ini.

Sejumlah orang pun terus-menerus menyeka air matanya.

3. Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin dari Zaman Ahok, Djarot, hingga Anies Banner konsep penataan trotoar Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin sudah direncanakan sejak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjabat.

Pria yang akrab disapa Ahok itu ingin trotoar Sudirman-Thamrin diperlebar menjadi 9-10 meter.

Selain itu, pengelola gedung bertingkat juga diminta membongkar pagar sehingga bisa digunakan untuk kafe-kafe.

Ahok bahkan sudah meluncurkan satu kafe yang diberi nama JakBistro di Balai Kota pada 17 Oktober 2016.

Kafe ini merupakan konsep kafe untuk hang out yang akan ditempatkan di sepanjang trotoar Sudirman-Thamrin.

"Model-model semacam ini di Eropa banyak sekali. Hanya kecil begini, terus dikasih meja-meja," ujar Ahok saat itu.

Baca: Woww, Kekayaan Hartono Bersaudara Lebih Besar dari Anggaran Pendidikan RI

Baca: 12 Fakta Kehidupan Ungkap Sosok Gabriel Garcia Marquez, Tokoh yang Muncul Google Doodle

Ahok mengatakan, ini merupakan kompensasi bagi pengelola gedung yang mau membongkar pagar.

Mereka boleh menyewakan lahannya untuk menjadi lokasi kafe-kafe seperti JakBistro.

"Pagar yang dia buka boleh buat dia menaruh model-model seperti JakBistro ini, jadi Jakarta bisa 24 jam. Antar pagar itu bisa berjualan, seperti Sarinah sudah taruh martabak di pojok," kata Ahok.

4. Tingkah Laku Harimau yang Memangsa Jumiati Berubah, Ini Penyebabnya Harimau betina yang tertangkap kamera petugas BKSDA Riau.

Harimau sumatera yang memangsa Jumiati, warga Desa Tanjung Simpang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, masih belum ditangkap oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Binatang buas itu kerap muncul di permukiman warga setempat. Bahkan, tim di lapangan yang berupaya menangkap juga sering bertemu harimau tersebut.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengungkapkan, harimau yang diduga memangsa Jumiati telah berubah tingkah lakunya.

"Dari hasil perjumpaan kita, diambil beberapa kesimpulan antara lain, dicurigai harimau sumatera yang memangsa warga (Jumiati) itu si Bonita yang kita beri nama sebelumnya dan berjenis kelamin betina," tutur Suharyono saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (6/2/2018).

Dia mengatakan, harimau tersebut diamati secara terus menerus.

Hal itu dilakukan untuk upaya observasi atau penyelamatan harimau.

Ini Penyebabnya

5. Ini 10 Orang Terkaya di Indonesia Versi "Forbes" Budi Hartono(FORBES) Majalah Forbes baru saja merilis daftar orang terkaya di dunia untuk tahun 2018.

Daftar tersebut memuat lebih dari 2.000 orang paling tajir sedunia dari 78 negara.

Forbes pun memuat daftar orang-orang terkaya di Indonesia. Tahun ini, Hartono bersaudara, yakni R Budi dan Michael Hartono, tetap berada pada peringkat teratas daftar tersebut.

Mengutip Forbes, Rabu (7/3/2018), Budi berada pada peringkat ke-69 daftar orang terkaya di dunia untuk tahun ini. Sementara itu, Michael berada pada peringkat ke-75.

Kekayaan Budi mencapai 17,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 238,38 triliun (kurs Rp 13.700 per dollar AS). Sementara Michael 16,7 miliar dollar AS atau Rp 228,79 triliun. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berita Populer: Tudingan Keji Media Malaysia kepada Polri dan 10 Orang Terkaya di Indonesia", https://nasional.kompas.com/read/2018/03/08/06504401/berita-p opuler-tudingan-keji-media-malaysia-kepada-polri-dan-10-orang

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved