Sang Ayah Ungkap Cara Mendidik Grandprix Kadja, Putra NTT yang Meraih Gelar Doktor Termuda

"Saya tiap hari nasihati dan tidak pernah bosan selalu mengingatkan dia untuk hidup disiplin dan patuh perintah orangtua."

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Grandprix Thomryes Marth Kadja seusai memaparkan disertasinya di hadapan penguji dalam sidang terbuka di Gedung Annex, CCR, Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari, Jumat (22/9/2017) siang. Grandprix dinyatakan lulus dengan nilai cumlaude dan menyandang gelar dokter termuda Indonesia di usia 24 tahun. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Keberhasilan Grandprix Thomryes Marth Kadja (24) meraih gelar doktor termuda di Indonesia tidak terlepas dari dukungan orangtua.

Dukungan tersebut terutama berkat cara mendidik yang dilakukan oleh kedua orangtuanya.

Orangtua Granprix yakni Octovianus Kadja dan Yeane Do Djeta memang menerapkan pendidikan disiplin sejak anak mereka masih kecil.

Kompas.com pun berkesempatan menyambangi kediaman orangtua Granprix di Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/3/2018) sore.

Tidak sulit menjangkau rumah tempat Grandprix dibesarkan, karena letaknya berada di perbatasan antara Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, atau tepatnya 12 kilometer arah Timur Kota Kupang.

Minggu sore, Kompas.com hanya bertemu dengan ayah Granprix, Octovianus Kadja.

Ibunya, Yeane Do Djeta yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Peternakan Provinsi NTT, sedang bertugas ke luar daerah.

Octovianus Kadja, ayah dari Grandprix Thomryes Marth Kadja (24), saat berada di kediamannya di Tarus, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Octovianus Kadja, ayah dari Grandprix Thomryes Marth Kadja (24), saat berada di kediamannya di Tarus, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) (KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere)

Meski sedang sakit, Oktovianus pun bersemangat menceritakan semua tentang putranya mulai dari bayi hingga dewasa.

Grandprix lahir di Kota Kupang, 31 Maret 1993, atau satu tahun setelah ia dan sang istri tercinta menikah pada 17 Juni 1992. Dia merupakan sulung, sekaligus putra satu-satunya.

Usia Grandprix terpaut jauh dengan dua adik perempuannya.

"Sejak kecil mulai dia sekolah, saya selalu ingatkan dan nasihati dia sampai dia berangkat kuliah pun saya masih nasihati dia. Saya tiap hari nasihati dan tidak pernah bosan selalu mengingatkan dia untuk hidup disiplin dan patuh perintah orangtua," kata Octovianus yang saat ini bekerja di Bank Christa Jaya Kupang.

Octovianus pun bangga, karena meski dinasihati terus menerus, namun Grandprix tidak pernah membantah, apalagi melawan.

"Tidak pernah pernah satu kata bantahan yang keluar dari mulutnya ketika saya kasih nasihat ke dia. Dia hanya bilang, 'Iya, Bapak'," ucap Octovianus.

Grandprix masuk SD GMIT Manumuti Tarus di usia lima tahun. Selanjutnya, bersekolah di SMP Negeri 2 Kota Kupang.

Kemudian masuk di SMA Katolik Giovanni Kupang. Di SMA, Grandprix mengikuti kelas akselerasi, sehingga dalam waktu dua tahun ia pun lulus sekolah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved