Profesi Ini Gaji Rp 30 Juta Tapi Kurang Diminati Anak-anak NTT. Ada Apa Ya?
Khusus di Kota Kupang, gaji seorang chef di hotel berbintang dan restoran terkenal minimal Rp 10 juta per bulan.
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Ferry Ndoen
Wahyu tidak menampik gaji seorang chef bisa menembus angka Rp 30 juta per bulan. Apalagi, mereka yang lulusan dari luar negeri dan punya pengalaman banyak di hotel berbintang. Wahyu sependapat bahwa di tengah gencarnya pembangunan pariwisata, pemerintah daerah NTT perlu menambah sekolah perhotelan serta meningkatkan kualitasnya.
Baca: Ketua MS GMIT Minta Masyarakat Adat Jangan Mudah Jual Tanah
Baca: Sidang PK Ahok Digelar Senin Besok. Ribuan Orang Disebut Bakal Kawal di Pengadilan
Baca: Mahasiswa Sharing Bersama OMK di Binilaka
Cheef On The Rock Hotel, Aulia Khalis, mengatakan, dirinya masuk sekolah SMIP, jurusan pariwsata dan memiliki hobi memasak. Untuk menambah pengetahuan memasak, Aulia mengikuti pelatihan di berbagai restoran, kafe dan hotel di Jakarta dan di luar Jakarta.
Menurut dia, untuk profesional jadi tukang masak sebetulnya tidak perlu sekolah. Sekolah hanya membantu untuk legitimasinya agar diakui zaman sekarang dengan titel D3 pariwisata atau jurusan tata boga lebih diakui. Hanya saja, kata Aulia, kebanyakan tidak semua chef lulusan sekolah khusus. Ada yang belajar otodidak juga. Yang penting punya kemauan untuk belajar.

"Sekarang zaman now, zaman gadget, apapun bisa dipelajari. Beda dengan zaman dulu yang harus belajar pada chef-nya langsung. Di sini juga sangat disayangkan sedikit sekali yang tata boga. Ada beberapa sekolah yang saya datangi, mereka punya potensi, tetapi disiplin belajar dan sekolah rendah. Padahal, untuk menjadi seorang chef harus disiplin," tegas Aulia.
"Istilahnya seperti mama di rumah dengan bumbu dasar ini. Bisa jadi berbagai masakan dan bisa menciptakan sesuatu yang baru. Sebetulnya dasar masakan kita belajar dulu lalu kreativitas kita," demikian Aulia. (*)