Pengakuan Wanita Yazidi Budak Seks ISIS: Setiap Kali Diperkosa, Mereka Menyiksa Saya

Selama empat bulan berikutnya, dunia Khalaf seakan runtuh setelah dia menjadi tawanan anggota ISIS.

Editor: Alfons Nedabang
CEN via Daily Mirror
Farida Abbas Khalaf, perempuan etnis Yazidi yang sempat menjadi budak seks anggota ISIS 

"Saya merasa ayah selalu bersama saya ketika memikirkan setiap ucapannya," ujar Khalaf.

Selain itu, penyiksaan dan pemerkosaan bocah delapan tahun di depan matanya makin membuatnya kuat untuk bertahan menghadapi berbagai siksaan tersebut.

Kesempatan kabur terbuka ketika salah satu petinggi ISIS mengancam bakal membunuhnya.

Baca: 9 Kuliner Ekstrim di Indonesia, Termasuk Tikus Panggang, Sate Ulat Sagu dan Lawar Ikan Khas NTT

Dia dan lima perempuan Yazidi lainnya kabur pada malam hari dan mencoba bersembunyi di salah satu rumah warga keesokan paginya.

Saat itu, Khalaf mengaku tidak mengetahui apakah rumah yang dia ketuk adalah rumah anggota ISIS atau bukan.

Beruntungnya Khalaf, keluarga yang ada dalam rumah bukan anggota ISIS.

Mereka menerima Khalaf dan perempuan lainnya selama tiga hari.

Meski demikian, mereka harus dimintai sejumlah besar uang sebagai biaya bersembunyi.

Baca: Nenek di Larantuka ini Terlunta-Lunta Usai Ditinggal Mati Suaminya dan Tanah Warisan Dijual Orang

Khalaf dan korban ISIS lainnya berhasil kembali ke Irak. Saat ini, Khalaf dilaporkan tinggal di Jerman.

Dia mulai menata kembali kehidupannya setelah bertunangan dengan Nazhan Alias Hassan, yang juga sesama orang Yazidi.

Dia aktif dalam lembaga non-profit bernama Yazda yang berusaha membawa anggota ISIS untuk diadili.

Khalaf juga berusaha mendapatkan pengakuan dunia bahwa ISIS telah membantai Yazidi di Irak dan Suriah.(Ardi Priyatno Utomo)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Wanita Yazidi yang Jadi Budak Seks ISIS Beberkan Kisahnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved