Petani di Mbay Senang Harga Beras Medium Tembus Rp 11.000 Per Kg
Harga beras medium produksi lokal di Mbay, Kabupaten Nagekeo, terus bergerak naik menembus angka Rp 11.000 per kg.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM, MBAY - Harga beras medium produksi lokal di Mbay, Kabupaten Nagekeo, terus bergerak naik. Pada Sabtu (17/2/2018), harga beras medium jenis Ciherang dan Inpari 6 menembus angka Rp 11.000 per kg. Sementara harga dari petani rata-rata Rp 10.000 per kg atau terjadi kenaikan Rp 1.000 per kg.
Lonjakan harga beras produksi lokal, di satu sisi sangat memberatkan konsumen. Namun di sisi lain membuat petani tersenyum.
Seorang petani bernama Arifin yang ditemui di Pasar Danga, Sabtu siang, mengaku senang bisa menikmati harga beras yang bagus.
"Harga obat-obatan naik. Biaya pengolahan naik. Biaya tenaga kerja juga naik. Kalau harga beras di bawah Rp 10.000 kita rugi," kata Arifin dengan wajah sumringah.
Arifin mengungkapkan, biaya pengolahan sawah saat ini sudah naik dari Rp 1.600.000 per hektar menjadi Rp 2.000.000 per hektar.
"Kalau produksi rendah karena hama dan harga beras di bawah Rp 10.000 per kg, petani mau dapat apa?" tanya Arifin.
Ungkapan berbeda datang dari seorang pembeli bernama Maria. Maria yang berprofesi sebagai PNS Golongan II, mengaku lonjakan harga beras cukup memberatkan beban keluarganya.
"Kalau harga beras naik terus, kami pegawai golongan kecil kesulitan. Kalau bisa ada intervensi terhadap harga beras dari pemerintah," harap Maria. (*)