Bocah 12 Tahun Tewas Gantung Diri, Diduga Tak Berdaya Hadapi "Bully" Temannya di Sekolah
Bocah malang ini pertama kali ditemukan oleh sang ayah, Jefri Turangan (45) di dapur rumah mereka.
Sonny Sondakh, warga setemoat mengatakan, Fifi sempat memarahi anaknya ini karena tak mau ke sekolah.
Fifi pun ke warung, membelikan Nathan roti dan minuman, untuk membujuknya. "Pas sampai di rumah, Natan sudah gantung diri," ujarnya.

Saat itu, tubuh Natan masih hangat.
Tubuhnya belum mengeras. Saat tiba di rumah sakit, tim medis mengatakan Nathan belum lama meninggal.
Fifi dan Natan hanya tinggal berdua di rumah itu. Nathan sejak umur satu tahun sudah ditinggalkan ibunya. Selama itu pula, Fifi mengurus sendiri anaknya itu.
Fifi kesehariannya bekerja sebagai penambal ban.
Baca: Sudah Setahun, Ahok dan Veronica Tan Tak Ada Komunikasi
Kapolsek Dumoga Timur, Iptu Nico Tulandi mengonfirmasi kejadian ini. Katanya tak ada tanda-tanda kekerasan. Polisi pun memastikan Nathan murni gantung diri.
"Dia naik di bangku dan melepas pijakannya," ujarnya.
Nathan adalah pribadi yang pendiam di sekolah. Ada dugaan ia kena bully oleh teman-temannya, sehingga tak mau lagi sekolah.
"Tadi saya koordinasi dengan kepala sekolahnya. Katanya dia di sekolah sering diejek teman-temannya. Dia meresa minder. Jadi dia diduga depresi karena di-bully teman-temannya, sehingga mengakhiri hidupnya," jelasnya.
Tanda-tanda

Wali kelasnya, Masye Meike Aring juga terkejut dengan kepergiannya.
Nathan tak seperti biasanya, ia ke sekolah hanya menggunakan kaos hitam dan celana merah, pada Selasa (6/1/2018). SDN 1 Imandi membolehkan siswanya pakai kaos, tapi saat akhir pekan.
"Saya lalu bertanya pada Nathan, kenapa pakai kaos. Katanya kemejanya kotor. Pada Senin sebelumnya, saya lihat dia pakai kemeja yang sudah lusuh," ujarnya.