Sejuta Manfaat Dansa Bukan Sekedar Bakar 300 Kalori dalam 30 Menit, Ini Deretan Pose Dansa di NTT
salah satu peneliti dalam riset tersebut, berdansa membutuhkan banyak energi karena melibatkan "gerakan ke segala arah".
Baca: Pekerja Konstruksi Hajar Bos dengan Tongkat, Protes Gajinya Dipotong Selama Tiga Hari
Nick Smetoon juga mengatakan, gerakan dalam dansa sama halnya dengan saat kita mengemudi yang terdiri dari gerakan awalan, akhiran, dan perubahan arah. Ini mampu membakar "satu ton bahan bakar".
Tentu saja, dalam olahraga jumlah energi yang kita keluarkan sangat tergantung pada seberapa keras latihan yang kita lakukan.
Namun, dalil ini tidak berlaku pada dansa, karena dansa tidak memerlukan gerakan yang terlalu berat.
Baca: Tampil Sukses Memukau Juri, Joanita Veroni Bisa Jadi Masalah bagi Kontestan Indonesian Idol Lainnya
Kabar baiknya lagi, membakar kalori bukanlah satu-satunya manfaat dari berdansa.
Sama halnya seperti lari pada medan trail dan hiking, gerakan dansa juga melibatkan bagian bawah tubuh dan otot.
Dansa pun terdiri dari berbagai gerakan yang mampu menjaga fleksibilitas tubuh dan mendukung pembentukan tendon dan otot.

Seperti bentuk latihan kardio lainnya, menari juga mampu memperbaiki mood dan manfaat pikiran.
Riset di tahun 2007 menemukan bahwa menari hip hop dapat meningkatkan energi, menopang suasana hati, dan menurunkan stres. Serupa dengan latihan aerobik.
Riset yang diterbitkan awal tahun ini di Frontiers in Aging Neuroscience, melaporkan, dansa dapat meningkatkan kualitas "white matter" atau jaringan putih pada otak orang dewasa.

Jika terjadi gangguan pada "white matter" ini akan berpengaruh pada jaringan ikat.
"Fungsi jaringan ikat ini akan menurun seiring bertambahnya usia yang menyebabkan hilangnya kecepatan pemrosesan dan masalah ingatan di kemudian hari," ucap Agnieszka Burzynska, selaku pemimpin dalam riset tersebut.
Dosen utama di Universitas Brighton ini telah meneliti adanya perubahan pada jaringan putih orang dewasa yang melakukan latihan reguler, semacam jalan kaki, pemanasan dan program dansa.

Hasilnya, periset menemukan adanya penurunan fungsi jaringan putih pada orang dewasa yang melakukan pemanasan dan jalan kaki.