Medan Magnet Melemah Kutub Bumi Berbalik, Ini Dampaknya Menurut Ilmuwan
Perlu diketahui bahwa kutub magnet bumi tidak sama dengan kutub utara dan selatan yang kita kenal secara geografis.
Meski demikian, hal ini tidak memastikan terjadinya pergerakan kutub magnet.
Dalam artikel The Conversation tahun lalu, John Tarduno dan Vincent Hare dari University of Rochester menulis, apa yang membuat geofisikawan seperti kita ribut adalah pengetahuan bahwa kekuatan medan magnet bumi melemah selama 160 tahun terakhir dengan kecepatan yang mengejutkan.
"Penurunan ini bepusat pada Kutub Selatan yang luas, dari Zimbabwe hingga Chile, dan dikenal sebagai Anomali Atlantis Selatan.
Kekuatan medan magnet di sana sangat lemah sampai membahayakan satelit yang mengorbit di atas wilayah tersebut - medan magnet tidak lagi melindungi mereka dari radiasi yang menganggu elektronik satelit," tulis mereka.
Akan tetapi, tampaknya kita belum perlu mengkhawatirkan skenario-skenario kiamat akibat fenomena ini.
Para peneliti memang memprediksikan bahwa medan magnet yang lemah bisa membuat partikel berenergi tinggi terus-terusan menembus atmosfer kita dan membuat lubang-lubang yang menyerupai lubang ozon di atas Antartika. Namun, mereka masih belum bisa memastikan dampaknya.
Menurut para peneliti, termasuk Phil Livermole dan Jon Mound dari University of Leeds, yang mungkin menjadi masalah adalah peningkatan radiasi yang bisa menganggu navigasi satelit, pesawat, dan pembangkit listrik.
"Jika ini terjadi sekarang, peningkatan partikel berenergi tinggiyang mencapai bumi bisa meningkatkan risiko bagi satelit, dirgantara dan infrastruktur listrik yang berbasis di darat," tulisnya di The Conversation. (Shierine Wangsa Wibawa)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Kutub Magnet Bumi Akan Berbalik, Perlukah Kita Khawatir?