Selamat Menikmati Resolusi Raknamo

Bendungan Raknamo adalah bendungan pertama yang rampung dari sebanyak 49 bendungan yang direncanakan dibangun

Editor: Dion DB Putra
pos kupang/edi hayon
Presiden Jokowi didampingi Gubernur NTT, Frans Lebu Raya berada di Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Selasa (9/1/2018). 

Gerakan tanam air pun menggema di NTT. Ini adalah sebuah gerakan menyelamatkan NTT dari kekeringan berkepanjangan. Singkatnya, gerakan ini bertujuan menanam air hujan yang setiap tahun turun di bumi NTT agar air tersebut tidak mengalir begitu saja dan meresap kembali ke perut bumi. Wujud nyatanya adalah melalui pembangunan embung-embung baik skala kecil, sedang maupun dalam skala besar yang disebut bendungan/waduk.

Embung bertujuan menampung air hujan agar dapat dimanfaatkan untuk minuman ternak, pertanian hingga kebutuhan rumah tangga.

Kondisi geografis dan topografis NTT memungkinkan untuk menanam air sebanyak-banyaknya pada musim hujan sehingga bisa dimanfaatkan pada musim kemarau untuk berbagai kepentingan.

Hujan adalah berkat. Selama ini air hujan tidak dimanfaatkan secara maksimal. Air hujan mengalir begitu saja dan terbuang percuma tanpa ada upaya menanamnya.

Untuk mengatasi persoalan ini, NTT membutuhkan sekitar 4.500 embung dan puluhan waduk. Jika setiap tahun hanya dibangun 10 embung, maka kita butuh waktu 450 tahun untuk bisa membangun 4.500 embung. Ini nonsense.

Karena itu, pembangunan embung dan waduk supaya daya tampung air untuk pertanian lebih besar terus diperjuangkan. Sejak tahun 2009, Komisi V DPR RI misalnya terus mendorong agar setiap tahun dibangun kurang lebih 100 embung di NTT.

Namun, beberapa tahun terakhir seiring dengan pembangunan bendungan Raknamo dan Rotiklot, kuota pembangunan embung di NTT malah menurun. Tahun 2018 hanya mendapatkan 27 embung. Tahun 2017 sekitar 30-an embung. Tahun 2016 hanya 50-an embung.

Ini tentu penurunan yang sangat drastis, karena beberapa tahun sebelumnya pernah mendapatkan 102 embung setahun. Membangun bendungan untuk menangkap air dalam kapasitas yang besar itu sangat baik.

Tetapi pembangunan bendungan ini tidak mesti mengurangi jumlah pembangunan embung di NTT mengingat karakteristik geografis NTT cocok menghadirkan banyak embung. Terlepas dari berbagai hal yang perlu dibenahi, kehadiran bendungan Raknamo mesti melahirkan resolusi-resolusi positif bagi rakyat.

Raknamo adalah jawaban mimpi rakyat setempat untuk dapat bertani dan berternak semakin baik. Raknamo adalah kerinduan ketika roda ekonomi warga berputar semakin cepat. Raknamo adalah jawaban atas sumber air yang semakin dekat. Tentu saja, Raknamo adalah solusi atas kegelapan berkepanjangan karena ia bakal menghadirkan yang `terang terus'. Selamat menikmati resolusi-resolusi Raknamo. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved