Peminat Program Ners Unipa Terus Bertambah

Ini penjelasan Wakil Rektor I Unipa, Dr.Gery Gobang, S.Fil, M.Si soal program ners

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Marsel Ali
zoom-inlihat foto Peminat Program Ners Unipa Terus Bertambah
Pos Kupang/Egy Moa
Wakil Rektor I Unipa, Dr.Gery Gobang, S.Fil, M.Si

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Program profesi ners yang wajib dijalani oleh semua tamatan perguruan tinggi ilmu keperawatan yang dikelola Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere di Pulau Flores terus menerus jadi daya tarik.

Setiap periode angkatan, peserta yang mengikuti program ini selalu bertambah.

"Tahun akademik 2016/2017 sebanyak 66 orang dari tahun akademi sebelumnya 57 peserta. Tahun 2017/2018, gelombang pertama sudah ada 47 orang," kata Wakil Rektor I Unipa, Dr.Gery Gobang, S.Fil, M.Si,kepada pos-kupang.com, Rabu (17/1/2018) di Maumere.

Angkatan pertama program ners Unipa dimulai 2009/2010 sebanyak 23 peserta, kini memasuki angkatan ke delapan 2017/2018 telah diakreditasi 2016 oleh Lembaga Akreditasi Mansdiri (LAM PTKES) dengan predikat B.

Peminat terbanyak berasal dari mahasiswa yang baru menyelesaikan jenjang S-1 (fresh graduate) dan sebagian kecil perawat yang telah bekerja.

Dikatakanya, program ners wajib diselenggarakan berdasarkan surat edaran Dirjen Pendidikan Tinggi dan Persatuan Perawat Seluruh Indonesia (PPNI). Edaran ini menegaskan, setiap fakultas ilmu kesehatan yang mengelola program pendidikan keperawatan wajib melaksanakan program ners.

Gery menjelaskan, peserta program mengikuti pendidikan satu tahun atau dua semester, prosentase terbanyak praktek klinik di RS mitra.

Unipa menjalin kerjasama dengan RSU Sanglah di Denpasar dan RSJ Lawang di Jawa Timur. Sedangkan asuhan keperawatan di RSUD dr.TC Hillers Maumere.

Tahun ajaran 2017/2017), kate Gery, sudah dimulai Senin 14/1/2018). Selama satu bulan, peserta menjalankan panum di laboratorium mengenal peralatan labor.

FKM Unipa punya laboratorium cukup lengkap Setelah satu bulan, peserta menerima topi keperawatan diterjunkan ke RS mitra.

"Di RS Sanglah mereka jalani program praktek di beberapa departemen. Di RSUD TC Hillers untuk asuhan keperawatan, misalnya membuat laporan tentang pasien secara utuh sejak masuk rumah sakit hingga keluar RS, entah sehat atau meninggal," kata Gery.

Ia mengatakan, program ners wajib dijalani semua tamatan perawat. Setelah lulus ners dilantik, kemudian mengurus Surat Tanda Registrasi (STR).

Bekal STR itu, seorang perawat baru bisa kerja di klinik, RS dan sebagainya.

"Sebelumnya punya STR mereka tidak diakui, tanggungjawabnya masih di luar. Keselamatan pasien ditentukan oleh kualitas pelayanan medis, karena itu butuh keahlian dan kompetensi memadai," tegas Gery. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved