Astaga! Tak Ada Kamar Kosong, Pria Ini Jalani Operasi Pembedahan Tanpa Dibius
Menurutnya dia telah menunggu 12 jam ditambah dengan rasa sakit yang harus dideritanya dan ternyata tidak ada kamar tidur yang tersedia.
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
POS-KUPANG.COM - Seorang pensiunan putus asa dan menjalani operasi tanpa anestesi atau pembiusan.
Hal ini dilakukannya setelah rumah sakit mengatakan padanya tak ada tempat tidur yang tersedia.
Chris Carter (65) mengunjungi Emergency Department (A & E) di Belfast, pada Kamis dengan infeksi kista seukuran bola tenis di bawah ketiaknya.
Baca: Mandi Bersama hingga Liburan ke Maldives, Inilah Potret Mesra Dewi Persik dan Suami Barunya
Dilansir dari Daily Mirror pada Minggu (14/1/2018), Belfast Live melaporkan, dalam keputusasaan, dia memohon bantuan dokter rumah sakit Royal Victoria Hospital (RVH) karena rasa sakit yang dideritanya.
"Aku merasa sangat kesakitan dan tidak tahan lagi. Aku telah beberapa kali ke A & E di RVH untuk memeriksanya," ujarnya.
"Seorang dokter telah membedah kista dan saya diberi antibiotik tujuh hari. Tapi itu tidak ada gunanya," terangnya.
Chris mengatakan, lukanya telah terinfeksi.
Pada Kamis malam, dia duduk di kursi A & E sementara seorang dokter senior melakukan operasi.
Mengeluarkan jaringan yang terinfeksi itu dan membalut lukanya.

"Dalam beberapa hari aku mengalami infeksi yang mengerikan dan ketika aku menemui dokter di A & E pada Kamis, aku diberi tahu, aku memerlukan operasi agar luka kista dibuka kembali dan infeksi dikeluarkan," tutur Chris.
Menurutnya dia telah menunggu 12 jam ditambah dengan rasa sakit yang harus dideritanya dan ternyata tidak ada kamar tidur yang tersedia.
Hal itu tentu saja membuatnya kecewa.
"Aku diberi tahu, aku bisa menunggu di kursi sampai tempat tidur tersedia. Namun disarankan agar saya lebih baik pulang ke rumah dan kembali pada Jumat dan mulai menunggu lagi." katanya.

Chris pun diberitahu setidaknya antriannya ada 30.
"Dan kemungkinan besar jenis pembedahannnya lebih serius dari padaku," ungkapnya.
Chris pun memutuskan melakukan operasi tanpa anestesi.
"Saya merasa bisa mengatasi rasa sakit saat operasi karena sakit sakit pada infeksi dan kista ," ujarnya.
Chris pun tak bisa menahan rasa sakitnya lagi dan meminta dokter melakukan operasi tanpa anestesi.
Mereka memeriksa Chris beberapa kali dan bertanya padanya apa dia yakin.
Saya diminta duduk di kursi dan dokter senior membuka luka asli.

Baca: Sumba Hospitality Masuk Nominasi Meraih Penghargaan Dunia Bidang Pariwisata di Spanyol
"Dia bekerja di area tersebut selama 20 sampai 30 menit. Itu mengerikan. Infeksi itu mengerikan dan rasa sakitnya menyiksa, tapi membaik segera setelah infeksi di keluarkan,"terangnya.
Luka itu kemudian dibalut dam Chris diijinkan pulang.
"Aku harap bisa sembuh total," ujarnya
Namun, Chris mengaku marah karena harus membuat pilihan seperti itu.
"Saya seharusnya tidak menghadapi hal seperti itu dan saya tidak perlu menempatkan dokter dalam posisi di mana mereka tahu mereka tidak bisa mencegah rasa sakit dan penderitaan pasien karena krisis ini," pungkasnya.
(Tribunnews/Vika Widiastuti)