Yani, Korban ke-30 Jatuh di Ruas Jalan Anggrek Kota Maumere
Pekerjaan perbaikan jalan anggrek di Kota Maumere ternyata makan korban juga. Ini yang dialami pengendara sepeda motor
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Semenjak dikerjakan pemeliharaan ruas Jalan Anggrek di Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kota Maumere, Pulau Flores, Kamis (28/11/2017), sudah sekitar 30-an korban terjatuh di ruas jalan dalam kota itu.
Hari Rabu (3/1/2018) sekitar pukul 19.00 Wita,Yohanes Yani Japi, melintasi sekitar 100 meter menyusuri ruas jalan itu rubuh di ruas jalan itu.
Yani, sapaan Yohanes Yani Japi menderita luka robek pada lutut kiri dan kanan, siku tangan kiri dan kanan dan jari kaki kiri dan kanan.
"Saya tidak mau sesama pengendara sepeda motor yang lain kembali mengalami kejadian seperti saya. Memang saya juga dengar sudah banyak orang yang jatuh gara-gara ruas jalan ini dihampar dengan pasir," kata Yani, datang ke redaksi pos-kupang.com, Biro Maumere, Kamis siang (4/12/2018).
Yani, datang dari arah barat sepulangnya membeli obat di Apotik K-24 akan ke rumah di Nara, Desa Lepolima melintas ruas Jalan Anggrek. Padahal ketika pergi, ia melewati ruas jalan lingkar luar lalu putar ke apotik.
Sesampainya di depan kios roti di samping Gelora Samador, Yani mengerem dan sepeda motornya tergelincir tak bisa dikendalikanya.
Ia jatuh ke aspal dan ditolong oleh warga domisi di ruas jalan ini. Warga mengaku tidak tahu harus kemana memrotes kondisi ruas jalan itu.
"Seumur-umur sejak tahu bawa sepeda motor, baru kali ini saya jatuh dan terluka. Ternyata jalan aspal disiram penuh pasir yang buat saya tergelincir," kata Yani.
Protes kondisi ruas jalan dihampar pasir telah dilakukan oleh warga Jalan Anggrek sejak para pekerja jalan menghampar pasir. Puluhan pengendera tergelincir dan jatuh serta debu berterbangan ketika dilintasi kendaraan.
Buang da Cunha, warga Jalan Anggrek menyebut sekitar 30-an korban jatuh di ruas jalan itu. Selasa (2/1/2018) malam, kata Buang, sepasang suami istri dan anak berboncengan sepeda motor tergelincir dan menderita luka.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sikka, Tomy Lameng, menerima protes ini akhirnya meminta pejabat pembuat komitmen menelpon rekanan menghentikan pengerjaan. (*)
