Jelang Tutup Tahun 2017, Warga Renrua-Belu Ikut Latihan Meubelair
Pantauan Pos Kupang, pelatihan hari kedua Sabtu (30/12/017) sebanyak 18 warga mengikuti kegiatan tersebut.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Agustinus Sape
Laporan Reporter Pos-Kupang.com, Edy Bau
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Desa Renrua, Kecamatan Raimanuk memiliki beberapa program pemberdayaan dan pembinaan selama tahun 2017.
Tiga hari menjelang tutup tahun 2017, yakni Jumat (29/12/2017) dan Sabtu (30/12/2017) Pemerintah Desa (Pemdes) menggelar kegiatan terakhir berupa pelatihan meubeler kepada kelompok tukang di desa tersebut.
Pantauan Pos Kupang, pelatihan hari kedua Sabtu (30/12/017) sebanyak 18 warga mengikuti kegiatan tersebut.
Baca: Trend 2017 - Sepeda Hadiah Jokowi di Dalam maupun Luar Negeri Mulai Santri Sampai Raisa
Mereka terbagi dalam empat kelompok dan berhasil membuat meja, kursi, lemari dan tempat tidur.
Hujan deras mengguyur tak menyurutkan semangat mereka untuk menyelesaikan pelatihan ini.

Ketua Panitia Pelatihan, Bertus Moruk kepada Pos Kupang, mengatakan, anggaran untuk pelatihan selama dua hari itu sebesar Rp 17 juta termasuk untuk pengadaan alat-alat pertukangan.
“Peralatan tukang kita adakan adalah peralatan yang menggunakan listrik. Kita berharap para tukang yang selama ini menggunakan peralatan manual bisa tahu dan terampil menggunakan peralatan listrik,” kata Bertus.
Baca: ISIS Mengklaim Teror Bom Supermarket di St. Petersburg Rusia
Terpisah, Kepala Desa Renrua, Erwin Bau, SH mengatakan, pelatihan meubel itu sangat membantu warganya yang berprofesi sebagai tukang.
Dia berharap dengan adanya pelatihan ini bisa menghasilkan tukang-tukang di desa yang professional dan bisa membentuk kelompok meubel Desa Renrua.
“Hasil dari pelatihan ini kita akan buat kelompok meubel desa untuk pemberdayaan ekonomi warga,” katanya.
Baca: Gerindra Nagekeo Belum Terima Keputusan Resmi dari DPP
Selain pelatihan meubeler, lanjut Kades Erwin, ada juga program pemberdayaan dan pembinaan lainnya antara lain, pengadaan peralatan dan pelatihan tenun ikat, pelatihan pembuatan pupuk kompos, pelatihan pembuatan pangan lokal, pelatihan manajemen Bumdes, sosialisasi undang-undang (UU) tentang tenaga kerja Indonesia (TKI) dan human trafficking, sosialisasi UU tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sosialisasi bahaya narkoba dan HIV/AIDS.
“Nanti di tahun 2018, kita akan perbanyak kegiatan-kegiatan pemberdayaan ekonomi,” pungkasnya. (*)