Orangtua Siswa Alumni SMP Negeri 2 Malaka Barat Tanya Uang Sumbangan Sukarela

Orangtua siswa alumni SMPN 2 Malaka pertanyakan soal pungutan uang sukarela di sekolah itu

Penulis: Dion Kota | Editor: Marsel Ali
Pos Kupang/Dion Kota
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Malaka Barat di desa Alkani, Yonatas Seran sedang melihat plafon ruangan kantor yang sudah jebol 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota

POS-KUPANG.COM | BETUN - Para orang tua siswa Alumni SMP Negeri 2 Malaka Barat di Desa Alkani mempertanyakan pemanfaatan uang sumbangan Rp.100.000 per siswa yang sudah hampir setahun dikumpulkan namun belum dimanfaatkan.

Pihak sekolah meminta sumbangan tersebut sebagai bentuk ucapan terima kasih dan tanda mata dari 77 siswa kelas 3 yang sudah tamat pada Juni 2016 lalu dengan alasan untuk mengganti seng kantor sekolah yang sudah karat dan bocor.

Namun sayangnya, hingga di penghujung tahun 2017, seng ruangan kantor sekolah tersebut belum juga diganti.

Hal ini membuat Dominikus Dethan dan Marcel Hormat, orang tua dari Lourensius Bere dan Stefanus Hormat mempertanyakan pemanfaatan uang tersebut.

Keduanya mengatakan, tidak mempersoalkan permintaan sumbangan tersebut, namun keduanya mempertanyakan pemanfaatan uang tersebut.

Marcel Hormat mengaku iklas memberikan sumbangan tersebut, karena dirinya berpikir bahwa ke depan anak-anaknya akan memanfaatkan sekolah tersebut untuk mengenyam pendidikan.

Namun dirinya merasa tidak puas jika uang yang disumbangkan tidak dimanfaatkan untuk merehab atap ruang kantor.

"Saya ingin mempertanyakan kepada kepala sekolah uang yang kami kumpulkan itu masih ada atau tidak? Kalau masih ada kenapa tidak dimanfaatkan untuk merehab atap kantor yang sudah berkarat. Saya tidak rela kalau uang tersebut disalah gunakan," tegasnya saat ditemui pos kupang, Senin (18/12/2017) di desa Alkani.

Anggota DPRD Malaka dari partai Gerindra, Krisantus Yulius Seran meminta kepala sekolah SMP Negeri 2 Malaka Barat di Alkani, Yonatas Seran untuk menjelaskan kepada para orang tua siswa terkait keberadaan uang tersebut dan kenapa seng ruangan kantor tak juga diperbaiki hingga saat ini.

Ia mengaku tidak setuju jika pihak sekolah masih menarik sumbangan dari para siswa apa lagi jika sekolah tersebut berstatus sekolah negeri.

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Malaka Barat di Alkani, Yonatas Seran menegaskan uang sumbangan sukarela sebagai tanda mata dari para siswa kepada sekolah masih ada dan saat ini uang senilai Rp.7.600.000 tersebut dipegang bendahara sekolah.

Ia mengaku belum memanfaatkan uang tersebut karena uang tersebut masih jauh dari cukup untuk merehab atap bangunan ruangan kantor.

"Saya sudah hitung semua, kalau mau ganti seng dua ruang kantor tersebut, dibutuhkan anggaran tak kurang dari 25 juta. Karena uang yang tersedia hanya 7,6 juta maka rehab atap ruangan kantor belum bisa kita lakukan. Dari 77 siswa yang tamat di tahun 2016, satu orang siswa hingga saat ini belum mengumpulkan uang sukarela tersebut," ungkap Yonatas yang ditemui pos kupang, Senin ( 18/12/2017) di kediamannya.

Sumbangan tersebut, jelas Yonatas, merupakan kebijakan komite sekolah bukan kebijakannya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved