Pesan Wabup Lembata, Thomas Ola: Jangan Cabik-cabik KAHMI
Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Lembata agar jangan mencabik-cabik organisasi tersebut.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Agustinus Sape
Setelah melewati proses yang panjang, tutur Mustan Boli, pada tahun 2000 KAHMI dibentuk di Kupang untuk tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Itu artinya butuh waktu 17 tahun baru KAHMI masuk Kabupaten Lembata,” ujarnya.
Mustan mengungkapkan hal tersebut saat memberikan sambutan mengawali Musda I KAHMI Kabupaten Lembata di Hotel Annisah Lewoleba, Sabtu (2/12/2017).
Pembukaan musda itu dihadiri Sekretaris Umum (Sekum) KAHMI NTT, Dr. Hamzah Wulakada.
Hamzah merupakan anak tanah Lembata, yang saat ini menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK).
Mustan mengatakan, pembentukan KAHMI dimaksudkan untuk melanjutkan fungsi dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang diperjuangkan para aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di masa silam.
Artinya, KAHMI hadir di tengah masyarakat daerah ini untuk berjuang dan bekerja bersama dalam mewujudkan kesejahteraan seperti yang diharapkan bersama.
“KAHMI hadir di Lembata untuk mewujudkan fungsi dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan seperti yang diperjuangkan aktivitas HMI masa lalu,” ujarnya. (*)