Bakal Calon Gubernur NTT
Jelang Musim Tanam, Robert Soter Marut Beri Bantuan Ini kepada Warga Desa Taekas di TTU
Mengubah NTT hanya dengan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. Saat ini alam sudah mulai bosan karena ulah kita sendiri.
Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
Menyoal pupuk, Robert juga mengapresiasi pemerintah karena saat ini sedang ada upaya menyelamatkan alam dengan membatasi pabrik pupuk kimia. Dia menjelaskan, kalau keseringan menggunakan pupuk kimia, lama kelamaan kesuburan tanah akan hilang.
"Pupuk kimia menghidupkan tanaman tetapi mematikan generasi. Pemakaian pupuk kimia harus dibatasi dengan memproduksi pupuk organik, misalnya dari kotoran ternak," papar Robert.
Mengubah NTT, diakui Robert, hanya dengan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. Saat ini, kata dia, alam sudah mulai bosan karena ulah kita sendiri. Kalau tanam sesuatu sulit tumbuh seperti dulu, kita masih hobi membakar lahan, menebang hutan, namun enggan untuk menanam kembali demi kelestarian alam.
Banyak potensi yang akan kita kembangkan melalui teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. Kotoran ternak bisa digunakan untuk mengganti minyak tanah, namanya teknologi biogas. Teknologi biogas ini, lanjut Robert, bisa dikembangkan di NTT karena rata-rata orang NTT pelihara ternak.
"Kotoran ternak kita bisa manfaatkan untuk membangun biogas yang nantinya bisa digunakan untuk memasak dan penerangan dan lainnya," pungkas Robert. Di akhir diskusi tersebut, Robert membagikan benih sayuran kepada warga yang hadir. (eni)