Tahanan Tewas di Rutan

Kanwil Hukum dan HAM Investigasi Kematian Mikael Manoh

Jika hasil investigasi terdapat indikasi kesalahan prosedur atau tidak sesuai SOP maka akan diambil tindakan tegas

Penulis: Eflin Rote | Editor: Alfons Nedabang
pos kupang/apolonia metil dhiu
Muhammad Diah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT 

Laporan Reporter Pos Kupang.com, Eflin Rote

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi NTT, Muhammad Diah menugaskan stafnya melakukan investigasi terkait kematian Mikael Manoh di Rumah Tahan (Rutan) Klas II B Kupang.

"Secara internal, saya sudah perintahkan Kepala Divisi Pemasyarakatan untuk melakukan investigasi," kata Diah di Kupang, Senin (9/10/2017).

"Nanti hasil investigasi itu akan kita evaluasi dan kita sampaikan ke pusat," ujarnya.

Menurutnya jika hasil investigasi terdapat indikasi kesalahan prosedur atau tidak sesuai SOP maka dia tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas.

Baca: BREAKING NEWS: Mikael Tewas Dikeroyok Di Rutan Kupang

Diah mengungkapkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian terkait kematian Mikael Manoh.

Sejauh ini polisi telah melakukan olah TKP dan memeriksa petugas Rutan dan warga binaan.

"Kita serahkan semuanya ke pihak kepolisian dan untuk otopsi kita tinggal tunggu hasilnya. Saya sudah mengingatkan agar petugas bisa berkomitmen dalam menjalankan tugas sesuai dengan SOP," ucap Diah.

Baca: Mikael Baru Tiga Hari Berada Di Rutan Kupang

Diah mengucapkan rasa bela sungkawanya kepada keluarga Mikael Manoh.

Agar kejadian ini tidak terulang lagi, Diah berharap melalui seleksi CPNS nantinya terpilih personil yang mumpuni.

"Melalui penerimaan CPNS ini kita berharap mendapatkan tambahan tenaga yang profesional. Kita sendiri menyadari kemampuan yang kita miliki terbatas," imbuhnya.

Baca: Polisi Periksa Warga Binaan Pasca Tewasnya Mikael Manoh di Rutan Kupang

Menurutnya, jumlah warga binaan yang bisa sampai ratusan orang tapi hanya dijaga 3-4 orang per regu.

"Ini tidak logis, tapi saya tetap arahkan mereka untuk tetap melakukan tugas sekalipun terbatas," tandasnya.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved