VIDEO: Persawahan Wae Lawar di Kampung Racang-Reo-Manggarai Dilanda Kekeringan
Persawahan yang berada di dataran rendah dan dikelilingI bukti ini tampak gersang dan tak ada padi yang ditanam.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM, RUTENG - Inilah lokasi persawahan di Kampung Racang, Desa Watu Baur, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai yang kering karena ketiadaan air di musim kemarau.
Lahan persawahan ini mengandalkan air hujan setiap tahun hanya sekali tanam.
Persawahan yang berada di dataran rendah dan dikelilingI bukti ini tampak gersang dan tak ada padi yang ditanam.
Petak-petak sawah tampak kering dan pecah karena tak ada hujan di musim kemarau.
Pos-Kupang.com memotret kondisi persawahan ketika mengikuti kunjungan Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H, M.H dan jajaran OPD di Manggarai di Kampung Racang, Desa Watu Baur, Kecamatan Reok, Kamis (28/9/2017).
Lahan persawahan yang dilihat dari ketinggian memasuki Kampung Racang tampak tak ada aktivitas di tengah pemukiman warga.
Warga Desa Watu Baur kepada Pos Kupang di Kampung Racang, Kamis (28/9/2017) pagi, mengakui, persawahan di desanya setiap tahun ditanam dua kali.
Namun semua tergantung hujan. Kalau turunnya cukup, pasti sawahnya berlimpah air.
"Kadang satu tahun satu kali tanam. Kalau hujan baik airnya banyak bisa tanam dua kali," ujar Kraeng Agus di Kampung Racang.

Ia mengatakan, persawahan di desanya mengandalkan empat mata air. Dari empat itu, ada dua yang pada musim kemarau ada airnya, sedangkan duanya kering.
"Dua yang bertahan dipakai untuk air bersih ke kampung sehingga sawah tidak bisa dialiri air," ujar Agus. (*)