NTT Kemarin
HOT! Siswa Jilat Kloset, Nobar G 30 S/PKI hingga Jambore Pariwisata. Inilah, Berita Populer Kemarin
Wakil Gubernur NTT, Beny Litelnoni secara resmi membuka Jambore Pariwisata Tingkat Provinsi NTT di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Rabu (27/9/2017) malam.
Penulis: Djuwariah Wonga | Editor: Djuwariah Wonga
POS-KUPANG.COM- Jum'at ( 29/9/2017) diwarnai berbagai peristiwa dari kawasan Nusa Tenggara Timur. Di antaranya, berita terkait tindakan guru di Manggarai yang mengundang kemarahan orangtua siswa.
Tak hanya itu, momentum menonton film G 30 S/PKI juga diminati pembaca.
Berikut ini akan kami rangkum berita populer sepanjang, Jumat (28/9/2017) kemarin.
1. Wakil Gubernur NTT Buka Jambore Pariwisata NTT di Mbay
Baca: Wakil Gubernur NTT Buka Jambore Pariwisata NTT di Mbay
Wakil Gubernur NTT, Beny Litelnoni secara resmi membuka Jambore Pariwisata Tingkat Provinsi NTT di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Rabu (27/9/2017) malam.
Litelnoni berharap, Jambore Pariwisata mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTT.
Dengan berbagai potensi wisata alam dan kekayaan budaya inilah, kata Litelnoni, tahun 2017 Pemerintah Provinsi NTT mencanangkan Provinsi NTT sebagai Tahun Kunjungan Wisata Flobamora.
2. TNI Polri dan Masyarakat Berbaur Nobar Film G 30 S/PKI
Baca: TNI Polri dan Masyarakat Berbaur Nobar Film G 30 S/PKI
Suasana cukup ramai dan penuh kebersamaan antara keluarga besar TNI Polri dan masyarakat mewarnai pelaksanaan nonton bareng (Nobar) pemutaran Film Pengkhianatan G 30 S/PKI yang digelar Korem 161/Wira Sakti, Rabu (27/09/2017) bertempat di Lapangan Asrama TNI AD Kunino Kota Raja Kupang.
Sebelum pemutaran film tersebut, Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E.M.M, menyampaikan kata sambutan yang antara lain memaparkan sejarah singkat yang dilakukan Partai Komunis Indonesia pada tanggal 30 September 1965 dengan melakukan penculikan terhadap Tujuh Jenderal Terbaik TNI Angkatan Darat.
3. Waduh di RSUD SoE Dua Perawat Harus Tangani 18 Pasien
Bagaimana RSUD SoE bisa memberikan pelayanan maksimal jika dua perawat harus tangani 18 pasien.
Direktur RSUD SoE, dr. RA Karolina Tahun mengatakan, sampai saat ini pihaknya mengalami kekurangan tenaga perawat.