Pramugari Saja tak Berani Teguk Minuman Ini! Malah Disajikan Pada Penumpang Pesawat
air panas yang digunakan untuk membuat teh dan kopi dalam penerbangan bukan berasal dari botol, melainkan dari keran.
Regulasi EPA soal ketersediaan air dalam pesawat telah diubah pada 2009.
Pada 2012, EPA kembali menguji pesawat komersial, hasilnya 12 persen masih memiliki air dengan kandungan bakteri koliform, dan hanya kurang dari 0,5 persen yang mengandung bakteri E.Coli.
Jadi, masalah yang sama masih terjadi hingga kini.
NBC melaporkan, bakteri kemungkinan muncul dalam air saat proses transit.
Hal ini dikonfirmasi studi tahun 2015 yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health.
Mikroorganisme lebih banyak terdapat pada kendaraan pengangkut daripada dalam sumber air.
Jadi, organisme ini kemudian ikut berpindah dari truk pengangkut air ke dalam pesawat.
Abbie Unger, mantan pramugari penerbangan internasional, dalam perbincangannya dengan Huffington Post membenarkan perihal kebersihan tangki air di pesawat.
"Memang, tangki air tidak dibersihkan. Tapi tangki air itu hanya diisi air minum, bukan kopi yang sudah berumur lama. Air itu memang tidak menghasilkan kopi yang nikmat, tapi bukan berarti tidak aman," papar Unger.
Dr. Cedric Spak, spesialis penyakit menular di Baylor University medical Center mengimbau, sebaiknya orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu harus menghindari minuman dalam penerbangan.
Dr. Spak juga mengingatkan orang tua yang membawa bayi. Sebaiknya berpikir dua kali sebelum mengisi botol susu dengan air dari pesawat. "Sepertinya itu bukan ide yang baik," pungkasnya.
Daripada memesan teh atau kopi di dalam pesawat, akan lebih baik jika Anda membeli minuman kemasan. (*)