Pater Robert Ramone: Bagi Orang Sumba Kuda adalah Simbol Kesetiaan
Pater Robert bangga Sumba Barat Daya (SBD) menjadi tuan rumah puncak parade 1.001 ekor kuda sandelwood sebagai
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG.COM, TAMBOLAKA -- Praktisi budaya Sumba, Pater Robert Ramone, CSsR menyebut orang Sumba dan kuda ibarat sisi mata uang yang tak dapat dilepas pisahkan. Ia mengatakan, kuda juga menjadi simbol kesetiaan yang diungkapkan dalam syair adat orang Sumba dan disandingkan dengan kesetiaan seekor anjing kepada tuannya, "ndara ole urra, bangga ole ndewa" (kuda yang segaris tangan dan anjing yang sejiwa dengan pemiliknya).
Pater Robert bangga Sumba Barat Daya (SBD) menjadi tuan rumah puncak parade 1.001 ekor kuda sandelwood sebagai tonggak sejarah baru promosi pariwisata Sumba.
Pater Robert dihubungi, Minggu (2/7/2017) malam, mengatakan, kuda bagi orang Sumba merupakan alat transportasi penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi masyarakat pedesaan terpencil, jauh dari jangkauan transportasi umum dan yang bermedan sulit dicapai seperti mobil atau kendaraan lain.
Baca: Tokoh Sumba Antusias Sambut Parade 1.001 Kuda
Tetapi, lanjutnya, kuda tidak hanya sebatas alat transportasi sehari-hari, namun pada saat orang Sumba meninggal dunia, khususnya pada saat pemakaman, kuda ikut disembelih sebagai kuda "tunggangan" bagi arwah orang yang meninggal dunia itu.
Faham atau pesan penyembelihan kuda pada saat pemakaman dimengerti sebagai kendaraan yang dapat mempercepat perjalanan arwah ke "praing Marapu" (Sumba Timur) atau "Wanno Kalada" (Sumba Barat Daya) yang berarti firdaus.
Kuda juga merupakan hewan yang digunakan sebagai mas kawin yang diberikan keluarga pihak anak laki-laki kepada pihak keluarga perempuan. Kuda juga mencerminkan status sosial seseorang.
Apabila seseorang mempunyai kuda pacu beberapa ekor, demikian Pater Robert, maka orang itu mempunyai status sosial tinggi dalam masyarakat Sumba. Pater Robert menyatakan, hanya orang kaya yang pada umumnya bisa merawat kuda pacu karena perawatan kuda pacu mempunyai perlakuan khusus seperti makanan dan lain-lain.
Seringkali kuda pacu selain sebagai status sosial juga menjadi "alat" judi bagi mereka yang mau berjudi seperti pada saat pacuan kuda 17 Agustus atau dalam pelbagai kesempatan pacuan kuda lainnya. (gem)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/kuda-sandelwood_20170703_113535.jpg)