Ihani, Proficiat untuk Kantor Bahasa NTT

Ihani sangat berikhtiar agar saban hari ruang ini terisi aneka istilah yang berlaku dan dinilai masih baru

Editor: Dion DB Putra
istimewa
Ilustrasi 

Oleh: Willem B Berybe
Mantan guru, peminat bahasa tinggal di Kolhua Kupang

POS KUPANG.COM - Jangan kaget. Judul di atas bukan nama seorang gadis cantik dalam sebuah novel. Bukan. Lalu apa itu?

Para penggemar dan pencinta Bahasa Indonesia (BI) dapat membuka jendela Kantor Bahasa NTT (demikian penulisan nama sampul) pada perangkat media sosial Anda. Di sana terdapat sebuah ruang khusus tentang BI. Judul atau nama rubrik tersebut Istilah Hari Ini. Untuk itu, penulis coba menggunakan nama akronim "Ihani" (I-ha-ni) demi keperluan tulisan ini.

Ihani sangat berikhtiar agar saban hari ruang ini terisi aneka istilah yang berlaku dan dinilai masih baru, asing, unik, tidak/belum tenar dalam ruang komunikasi berbahasa Indonesia. Begitu kira-kira misinya. Dilengkapi dengan uraian singkat dan keterangan secukupnya meski tidak terlalu mendalam. Saya perkirakan panjang tulisan sekitar 80 sampai 90 kata. Jadi memang singkat, langsung pada inti persoalan yaitu istilah tertentu yang muncul di tengah masyarakat penutur BI.

Terus terang, saya baru pertama kali bertemu Ihani Jumat 16 Juni 2017 dan terkagum. Saya anggap ini salah satu karya nyata Kantor Bahasa NTT, sebuah lembaga resmi pemerintah (negara) yang mengurus tentang bahasa. Patut diacungi jempol. Sebab tidak cuma di NTT ada lembaga yang namanya Kantor Bahasa.

Di setiap provinsi di Indonesia memiliki lembaga serupa dengan jam terbang masing-masing. Sekalipun ia tampil agak malu-malu (sembunyi-sembunyi) di balik jendela hiruk pikuk lalu lintas medsos (media sosial) para netizen, ia tetap menjadi sarana berbahasa Indonesia dengan gaya pencerahan, dialogis satu arah, penggalian, komparatif, dan tidak tertutup kemungkinan bersifat stimulatif guna memperkaya dan merancakkan BI sebagai bahasa kecintaan kita dalam pergaulan sehari-hari.

Edisi Ihani 15 Juni 2017 berjudul Renjana. Saya sempat terkecoh, dua kata mirip: rencana dan renjana. Kok, ada kata renjana? Merasa penasaran, saya bongkar buku-buku di rumah dan cari sebuah buku yang sangat tebal berwarna coklat tua, mulai usang (lama).

Itulah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) edisi kedua, 1995 yang saya miliki. Hm....buka, dan benar, ada kata renjana. Tanpa sadar, Ihani telah mengajarkan saya kosa kata yang tergolong baru walau dengan sedikit sabar, repot, dan menyita waktu memburu kata yang satu ini di antara lembar-lembar halaman kamus. Itulah topik Ihani hari itu "Renjana".

Menurut Kantor Bahasa NTT kata `renjana' masih terbilang asing dan jarang dipakai dalam berbahasa Indonesia. Sesuai KBBI, kata renjana berarti rasa hati yang kuat misalnya rindu, cinta kasih dan sebagainya. Karena itu, kebanyakan orang lebih sering menggunakan kata passion (bahasa Inggris) yang berarti perasaan atau emosi yang besar dan kuat khususnya tentang cinta maupun kebencian. Sebagai contoh "Saya memiliki passion di dunia tarik suara" dan bisa juga dikatakan, "Saya memiliki renjana di dunia tarik suara", demikian Ihani 15 Juni 2017.

Kata dan istilah adalah dua hal dengan karakteristik tersendiri. KBBI mengartikan `kata' sebagai (1) unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa; (2) morfem atau kombinasi morfem. Dalam ilmu Linguistik, morfem merupakan satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna seperti batu dan bebatuan.

Sedangkan `istilah' adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu. Batasan KBBI ini dapat membantu kita untuk mengembangkan pemahaman tentang kata dan istilah berkaitan dengan istilah renjana dan passion.

Renjana sebagai sebuah istilah dalam wacana BI membuat kita bertanya-tanya mengapa kurang atau jarang sekali dipergunakan. Saya termasuk peminat dan penyuka BI walau dalam konteks tertentu tidak bisa lari dari kecenderungan memakai kata-kata asing seperti bahasaInggris, Latin. Bukan karena suka-suka, merasa lebih terhormat (bergengsi), atau mempertontonkan sebuah eksklusivitas pemakai bahasa. Sama sekali tidak. Tentang penggunaan kata asing passion dalam diskusi Ihani menjadi menarik untuk diulas.

Dari proses produksi bunyi, penyebutan kata renjana dipengaruhi kemiripan bunyi rencana. Fonem /c/ dan /j/ yang muncul di tengah kata dan sama-sama didahului fonem /n/ telah membedakan dan berdampak pada arti. Si pembicara sendiri perlu berhati-hati bila hendak menggunakan kata renjana agar pendengar tidak terkecoh dengan bunyi kata rencana. Sepintas, lawan bicara (pendengar) akan bertanya-tanya dalam hati, apakah yang dimaksudkan itu adalah rencana? Jika itu renjana, kata apa, ya?

Salah satu ciri BI yang sangat mendasar ialah kesederhanaan (simplicity). Termasuk dalam penggunaan. Mudah ditangkap (dimengerti), dicerna, dan jelas makna. Tidak rumit dan membingungkan antara pembicara dan lawannya.

Contoh yang dikemukakan Ihani "Saya memiliki passion di dunia tarik suara" dan "Saya memiliki renjana di dunia tarik suara" hendak memperlihatkan kesamaan makna (padanan) dari bahasa Inggris, passion.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved