Siswa SMA Hajar Bu Guru Pakai Kursi Hingga Keningnya Benjol, Begini Kronologisnya
PR dimintai keterangan, mendapat perawatan medis, dan visum atas tindak kekerasan yang dialaminya.
Keluarga PR sendiri menginginkan kasus tindak kekerasan ini, terus berlanjut. Hal ini penting agar bisa menjadi efek jera bagi EY dan jadi perhatian siswa lainnya. "Kalau kami, pada intinya tetap akan menjungjung tinggi proses hukum yang berlangsung. Yang kami inginkan, meski kami, selaku guru yang selalu bersikap lemah lembut, tapi kami juga bisa keras," kata suami PR, Rudianto.
Proses Hukum
Karena itulah, dirinya meminta semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Sebab pihaknya, sejak awal kejadian memang langsung melaporkannya ke kepolisian.
Rudianto mengaku, EY dan kedua orangtuanya mendatangi dirinya. Mereka meminta maaf atas prilaku EY.
"Orangtuanya sudah datang ke kami meminta maaf. Tapi kami tidak berbuat apa-apa, tetap hukum menjadi patokan utama dalam penyelesaiannya. Diharapkan agar tidak ada pihak ketiga yang mencampuri urusan ini. Agar tidak semakin runyam," tegas Rudianto.
Baginya, hal utama dalam kejadian ini, supaya tak ada lagi siswa yang berani terhadap guru. Apalagi sampai melakukan tindak kekerasan. Terutama bagi EY sendiri. "Sebab kalau dibiarkan khawatirnya ini akan berlanjut dan jadi momok yang merusak di masyarakat," ujarnya.
Pihak sekolah yang dihubungi Tribun, malah mengatakan sebaliknya. Kasus penganiayaan ini sudah selesai karena kedua pihak berdamai.
"Ya, memang ada. Tapi semuanya sudah selesai. Antara dua belah pihak sudah damai. Dan kemarin sudah ke kepolisian," kata sang Kepala Sekolah, Wagiah.
Ia menuturkan permasalahan ini sudah ditangani oleh pihak terkait. Tidak ada masalah apapun. "Kita pihak sekolah ingin semuanya selesai. Makanya kita harap ini tak dibesarkan lagi dengan masuk ke media. Sebab, dua belah pihak sudah berdamai. Silakan hubungi saja yang korban atau suaminya," imbuhnya.
Kepala Bidang Pendidikan SMA, Dinas Pendidikan Kubu Raya, Firdaus Alqadrie, mengaku baru mendengar berita pemukulan siswa terhadap gurunya dari Tribun. Ia prihatin dan kaget. "Saya belum tahu informasi ini. Baru dengar kejadiannya," kata Firdaus saat dikonformasi.
Perlindungan Guru
Ia juga belum bisa memberikan penjelasan langkah apa yang akan diambil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, terkait kasus ini. Apalagi menurutnya, jenjang pendidikan SMA menjadi ranah provinsi.
"Wah ini di luar yurisdiksi kabupaten. Udah kewenangan provinsi," kata ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Alexius Akim, mengaku prihatin atas peritiwa ini. Namun, ia belum mendapatkan laporan resmi terkait kasus penganiayaan guru oleh muridnya ini.
"Saya belum mendapat laporan resmi dari sekolah yang bersangkutan. Saya akan panggil kepala sekolah untuk menanyakan apa sebetulnya yang sedang terjadi. Nanti kalau sudah diketahui tentang kejadian sebenarnya baru kita akan membuat langkah-langkah apa yang harus dilakukan," tegas Akim.