Wartawan Perbatasan NTT - Timor Leste Diminta Sehati Dengan Yonif Raider Wiratama
Wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Belu, perbatasan negara RI-RDTL diminta untuk sehati dan sejiwa dengan pasukan pengaman perbatasan RI-RDTL
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Belu, perbatasan negara RI-RDTL diminta untuk sehati dan sejiwa dengan pasukan pengaman perbatasan RI-RDTL yakni Yonis Raider 712/Wiratama.
Permintaan ini disampaikan Komandan satgas pamtas RI-RDTL Yonif Raider 712/Wiratama, Letkol inf.Elvino Yudha Kurniawan saat temu wartawan di Mako Satgas Atambua, Kamis (11/5/2017) siang.
Temu wartawan ini merupakan pertama kalinya sejak satuan ini bertugas menjaga sektor timur perbatasan RI-RDTL di Kabupaten Belu pada april 2017 lalu.
Letkol Elvino yang saat itu didampingi para perwira serta para komandan pos meminta para jurnalis di perbatasan turut membantu tugas TNI yakni menjaga garis batas tetap aman dan kondusif dengan menyajikan berita-berita yang edukatif dan menyejukan.
Untuk menjalin kemitraan dengan jurnalis di perbatasan, Letkol Elvino mengatakan selalu siap berkomunikasi dan terbuka untuk wartawan. "Kita welcome dengan wartawan. kapan saja mau diskusi atau membutuhkan informasi silahkan,"ujarnya.
Sebagai simbol kemitraan, letkol Elvino nenyerahkan baju liputan berlambang Yonif Raider 712/Wiratama kepada perwakilan wartawan.
Adapun wartawan yang hadir saat itu adalah dari media Harian Pagi Pos Kupang, Harian Umum Victorynews, NTTOnline, MncNews, Metrotv,RRI dam Belutv.
Elvino berpesan agar wartawan yang mengenakan baju liputan itu memiliki hati dan jiwa seperti prajurit Wiratama.
"Ini ada seragam untuk rekan-rekan wartawan. Kalau sudah pakai paling tidak hati dan jiwanya sama dengan kita hakni no pungli, no drug and no miras," tegasnya.
Perwakilan wartawan dari NTTOnline, Yansen Bau berterimakasih kepada komandan kesatuan itu yang berkomitmen untuk terbuka dengan media.
Dikatakannya, wartawan perbatasan di Kabupaten Belu telah berencana membentuk wadah dengan nama persatuan jurnalis perbatasan (Pena Batas) siap berkontribusi bagi daerah dan negara dan siap mengawal semua proses pembangunan di garis batas negara.
Lebih lanjut, Letkol Elvino mengatakan akan memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan sumber daya manusia (SDM) bagi peserta didik di wilayah perbatasan.
Dikatakan, masa bakti dalam tugas pengamanan perbatasan hanya berlangsung selama sembilan bulan. Jangka waktu yang begitu singkat, sehingga perlu diisi dengan kegiatan-kegiatan pembinaan teritorial sesuai kebutuhan warga perbatasan.
Menurutnya, kebutuhan yang perlu mendapat perhatian prioritas adalah peningkatan sumber daya manusia. Hal ini dilakukan di bidang kesehatan dan pendidikan.
"kita mendukung program pemerintah kabupaten Belu dan meneruskan program satgas terdahulu," ujarnya.*